The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Eri Diserang


Masariku Update, 06 Mei 2002

Eri Diserang

Dear all,

1. Negeri Eri Diserang.

Pagi ini kami memperoleh berita bahwa negeri Eri di tanjung Nusaniwe pulau Ambon diserang teroris dari arah laut. Penyerangan dengan menggunakan speed boat itu berlangsung pada kurang lebih jam 03.00 WIT, saat masyarakat masih terlelap tidur. Berondongan senjata organik yg tiba-tiba terdengar dengan segera menimbulkan kepanikan diantara warga masyarakat. Satu warga dikabarkan meninggal akibat shock.

2. DPRD Tkt.I dan DPRD Kodya Ambon ke Jakarta.

Sejak kemarin sore rombongan DPRD Kodya Ambon telah tiba di Jakarta bersama Walikota Ambon. Turut bersama rombongan, Ketua Sinode GPM, Ketua MUI Maluku, Sekretaris BIMM, dan Uskup Mandagi. Rombongan sebanyak 40 orang itu menginap di salah satu hotel di bilangan Jakarta Pusat dan mempersiapkan dirinya untuk serangkaian agenda yg direncanakan mulai berlangsung hari ini. Di hotel terpisah rombongan lengkap DPRD Tkt.I Maluku yg telah datang sehari sebelumnya, juga mempersiapkan diri untuk agenda yg kurang lebih sama. Pagi ini rombongan DPRD Kodya Ambon mengeluarkan press release yg intinya menjelaskan maksud kedatangan mereka. Menarik untuk menyimak bahwa para tokoh agama justru menyertai rombongan DPRD Kodya Ambon, dan bukan sebaliknya turut serta dalam rombongan DPRD Tkt.I. Dalam percakapan kami dengan beberapa anggota delegasi DPRD Kodya Ambon, diperoleh informasi bahwa diantara kedua tim ini tidak nampak adanya koordinasi dan sinkronisasi agenda dan-ataupun sudut pandang ! terhadap koondisi yg berkembang saat ini di Maluku. Terlihat jelas bahwa DPRD Kodya Ambon cenderung lebih solid sebagai tim dalam proses ini. Percakapan kami dengan beberapa anggota tim mereka, baik yg Muslim maupun yg Kristen menunjukan bahwa tim ini datang ke Jakarta dengan satu sudut pandang yg sama terhadap kondisi terakhir yg berkembang di Maluku. Contohnya, mereka sama sepakat bahwa keterlibatan militer sudah sangat jauh memberi andil dalam perkembangan situasi akhir-akhir ini. Bahkan menurut mereka kasus Negeri Soya tak terlepas dari indikasi kuat keterlibatan militer. Adapun agenda rombongan pagi ini adalah pertemuan dengan komisi I DPR RI, dan kemudian dilanjutkan dengan KOMNAS HAM pada jam 16.00 WIB. Berikut kami lampirkan press release tim DPRD Kodya Ambon yg dipublikasikan pagi ini.

PRESS RELEASE

Delegasi masyarakat Kota Ambon (Maluku) yg diwakili unsur DPRD, Walikota, dan para tokoh agama setempat, Senin hari ini (6/05) mulai melakukan road show di Jakarta. Rencananya mereka akan menemui sejumlah pimpinan legislatif, eksekutif, militer dan polisi. Tujuannya menyampaikan aspirasi masyarakat Ambon (Maluku) tentang konflik berdarah pasca perjanjian Malino II yg diputuskan dalam rapat paripurna DPRD Kota Ambon pada 03 Mei lalu.

Ketua DPRD Kota AMbon Lucky Wattimury menjelaskan, delegasi yg berjumlah 40 orang itu terdiri atas 35 anggota dewan setempat, Walikota Ambon Drs MJ Papilaja MS, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Ustad A.Polpoke, Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pdt Dr IWJ Hendriks, Uskup Diosis Amboina Mgr PC Mandagi, dan sekretaris BIMM Ir Nasir Rahawarin MSc.

Agenda pertama yg akan dilakukan delegasi asal Ambon itu adalah menemui pimpinan Komisi I DPR dan Komisi Hak Azasi Manusia (Komnas HAM). Pertemuan dengan komisi I DPR akan dilangsungkan di gedung wakil rakyat Senayan, pukul 14.00 WIB. Sedangkan dengan Komnas HAM akan dilaksanakan di kantor Komnas HAM pukul 16.00 WIB.

Setelah bertemu dengan komisi I dan Komnas HAM, delegasi yang baru tiba di Jakarta Minggu malam (5/05) itu akan menemui Menko Polkam, Menko Kesra, Menko Perekonomian, Panglima TNI, Kapolri, KSAD, Pimpinan MPR, Pimpinan DPR, Wakil Presiden, dan Presiden. Pertemuan dengan para pejabat legislatif dan eksekutif itu akan dilakukan dalam kurun waktu satu minggu. Pasalnya delegasi baru akan kembali ke kota Ambon Senin pekan depan.

Menurut Wattimury, ada beberapa hal penting yg akan disampaikan oleh mereka. Di antaranya menyampaikan rencana gugatan hukum (class action) terhadap pemerintah pusat akibat jatuhmya korban tidak berdosa dalam tindakan berdarah pasca Perjanjian Malino II.

Hal itu dilakukan karena salah satu butir perjanjian Malino II mengamanatkan tanggung jawab pemerintah pusat dalam keamanan di Maluku. Bahkan tingkat tanggung jawab tersebut mencapai 90 persen. "nyatanya, pasca perjanjian Malino II malah jatuh korban di kalangan masyarakat tidak berdosa. Ini menunjukan adanya rasa tidak aman di kalangan masyarakat", ungkapnya.

Selain menyampaikan rencana clash action, juga akan disampaikan sikap DPRD dan pemerintah kota Ambon terhadap rencana pemberlakuan darurat militer di daerah tersebut. Bahkan pemberlakuan darurat sipil yg sekarang ini sementara diberlakukan di Maluku juga akan menjadi topik masalah yg akan dibicarakan dengan pimpinan legislatif, eksekutif, militer maupun polisi. Sebab dalam kenyataannya, sejak diberlakukannya status darurat sipil masyarakat tetap menjadi korban. "Paling tidak kami menginginkan adanya evaluasi terhadap status darurat sipil di Maluku".

Realisasi perjanjian Malino juga akan menjadi perhatian penting. karena sampai saat ini, masyarakat Ambon (Maluku) masih tetap beranggapan hal itu sebagai satu-satunya pintu masuk bagi perdamaian di daerah tersebut. Hal ini harusnya dibarengi dengan tindakan pemerintah pusat untuk merealisasikan hasil perjanjian tersebut secara sungguh-sungguh.

Hal lain yg juga akan dibicarakan, adalah menyangkut upaya penegakan hukum di Maluku. Selama ini terlihat jelas proses penegakan hukum tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh. "Karena itu kami mendesak pemerintah pusat agar serius memperhatikan hal ini. Siapapun yg dianggap melanggar hukum harus diproses secara adil dan transparan".

Sumber: Drs Lucky Wattimury (Ketua DPRD Kota Ambon)
NB: Nomor kontak HP 08158714296

3. Beberapa Percakapan Lepas.

Beberapa percakapan lepas yg dilakukan kami dengan anggota delegasi DPRD Kota Ambon, memberikan hal-hal menarik yg perlu disimak. Anggota dewan misalnya sangat mensyukuri bahwa para tokoh agama bisa berjalan bersama mereka dalam satu visi. Uztad Polpoke ketua MUI Maluku misalnya dengan sangat gemas menekankan perlunya diambil tindakan tegas untuk mengeluarkan Laskar Jihad dari Maluku. Popoke bahkan mempertanyakan "agama macam apa yg suruh perang...perang...dan perang terus?". Menurutnya kalau dulu kita memang berperang, namun ketika sudah menyatakan damai maka perang apalagi yg harus dibuat. Baginya perjalanannya kali ini akan diarahkan untuk menggugat Jafar Umar Thalib dalam setiap pertemuan yg dilakukan. Beberapa anggota delegasi Muslim lainnya mempertanyakan pula sikap pemerintah yg cenderung melepaskan tanggung jawabnya dalam hal penanganan Laskar Jihad kepada umat Muslim Maluku. Menurut mereka ini tanggung jawab pemerintah yg tidak boleh dibebankan kepada ! umat Muslim Maluku. Sebagaimana tanggung jawab penanganan FKM juga tak perlu dibebankan kepada umat Kristen Maluku. Karenanya kehadiran mereka lebih dimaksudkan untuk menggugat Pemerintah Pusat. Dalam percakapan tersebut diketahui pula bahwa DPRD Kota Ambon telah sampai pada satu kesimpulan bahwa bila pemerintah tak lagi mampu, maka intervensi internasional diperlukan. Sekalipun secara redaksional kesepakatan ini tak tertulis (dengan mempertimbangkan sensitifitas persoalan) namun hal ini tetap menarik sebagai sebuah kesepakatan yg diambil oleh anggota DPRD Kota Ambon yg beragama Muslim maupun Kristen.

4. Upaya Pelepasan Jafar Umar Thalib terus dilakukan.

Berita terakhir yg diperoleh dari MABES Polri bahwa upaya pelepasan Jafar Umar Thalib terus dilakukan. Salah satu alasan yg dipakai bahwa kaset rekaman pidato Jafar tak cukup kuat dipakai sebagai alat bukti dalam pemeriksaan. Sejak awal memang telah diperkirakan bahwa penangkapan Jafar lebih merupakan penangkapan semu untuk memuaskan rasa keadilan masyarakat Maluku, maupun jaringan International. Karena itu alat bukti pertama yg ditemukan adalah kaset rekaman pidato Jafar, yg memang lemah untuk dipakai sebagai alat bukti dalam proses persidangan. Hampir pasti bahwa sandiwara penagkapan dan pembebasan Jafar Umar Talib akan berulang kembali.

MASARIKU NETWORK AMBON


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kariu67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044