Re: [Masariku Network] Bagaimana dengan LSM LOKAL?
Hallo Bung 'Maluku 95',
Peran mahasiswa di Maluku dalam advokasi terhadap para korban kerusuhan cukup
intensif. Pada berbagai macam dan bentuk bantuan, kita bisa temukan para
mahasiswa/intelektual ikut serta membantu. Di luar Maluku juga hal tersebut banyak
terjadi kan?
Kalau sekarang ini kelihatannya peran mereka kurang berhasil - dalam ukuran
kerusuhan belum selesai - bukan berarti mereka dalam posisi menerima tipu daya
pemerintah pusat. Hanya saja, dalam kapasitas sebagai 'rakyat', kemampuan
merekapun sangat terbatas. Apalagi menghadapi konflik dimana 'negara' terlibat di
dalamnya (saya menulis negara dengan tanda kutip karena memiliki makna terbatas).
People power itu juga terjadi sebenarnya, hanya saja kekuatan represif yang tidak
memberi ruang untuk kekuatan rakyat berkembang. Lihat saja pawai malino, inisiatif
negara hampir diambil-alih oleh rakyat, tapi ada unsur2 di dalam negara yang tidak
setuju lalu muncul kembali teror untuk menekan rakyat.
Teror yang sudah terjadi, bukan saja dialami di Maluku. Di luar Maluku juga hal ini
terjadi dan dialami oleh berbagai pihak di Indonesia (orang Maluku dan orang
non-Maluku) yang hendak membantu Maluku. Namun sekeras-kerasnya teror di luar
Maluku, masih lebih menderita orang di dalam Maluku. Maksud saya, di Maluku
maupun di luar Maluku sama saja. Karena kekuatan anti-demokrasi yang hidup
selama 32 tahun (+ 4 tahun pasca 1998), masih saja memiliki daya teror terhadap
rakyat. Kekuatan anti-demokrasi itu ada di tubuh militer maupun sipil. Sebagai
kekuatan yang hidup selama tiga dekade lebih, tentu perlu waktu untuk 'dirontokkan'.
Sementara itu, rakyat yang dulu memiliki semangat bersama pada tahun 1998,
sekarang ini terpecah-pecah oleh konflik ideologis yang makin menguat. Jadi masalah
Maluku adalah salah satu masalah demokratisasi Indonesia. Kalau masalah Maluku
teratasi, maka satu kendala demokratisasi Indonesia juga akan bisa dilewati. Soal ini
katong bisa diskusikan lagi.
Sementara itu, nampaknya (bagi kami di luar Maluku) pertemuan Menko Polkam dan
rombongan dengan perwakilan komunitas Salam-Sarani di Ambon cukup bermakna.
Sebab ultimatum perwakilan Sarani terhadap penyelidikan kasus pemboman dan
pembakaran kantor gubernur cukup berpengaruh. Apakah demikian? Perlu update dari
Ambon untuk soal ini.
Begitu dulu tanggapan beta.
Salam, TL.
MASARIKU NETWORK |