MASARIKU UP-DATE
Tim Lintas Agama
Kristen RMS sebagaimana yang tertera pada butir ke enam kesepakatan Maluku di
Malino ternyata tidak terbukti. Hal ini diakui oleh Ketua PB NU Hasyim Muzadi pada
acara tatap muka dan tanya jawab bersama Komunitas Kristen yang bertempat di
Gedung Gereja Maranatha Ambon kemarin siang (16/4). Kalaupun ada itu hanya
segelintir orang atau suatu kelompok kecil yang tergabung dalam RMS, dan bukan
berarti harus melibatkan semua masyarakat Kristen di Maluku.
Ditambahkan Hasyim bahwa, umat Kristen tidak sama dengan RMS, umat Kristen
tidak sama dengan separatis ataupun bentuk-bentuk yangn lain, dia juga berjanji akan
mensosialisasikan masalah ini ke berbggai kalangan sehingga jangan ada persepsi
yangn salah si kalangan masyarakat tentang Kristen RMS. Selain itu dia juga
menambahkan bahwa dia juga telah menghimbau kepada masyarakat Muslim
khususnya anggota NU supaya meninggalkan segala bentuk kekerasan di Maluku
dan harus membantu pemerintah untuk menciptakan suasana aman dan damai di
bumi Maluku.
Hal senada disampaikan juga oleh salah satu pengurus PB NU Salahudin Wahid.
Istilah Kristen RMS ini muncul karena sudah sejak awal istilah ini sudah melekat
dimasyarakat Maluku. Salahudin juga meminta agar masyarakat Maluku jangan
menyebarluaskan hal-hal yang dapat memprovokasi dan memecah belahkan
persaudaraan kita.
MASARIKU NETWORK AMBON |