The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Hamzah Haz Bisa Jadi Batu Sandungan Perdamaian Maluku


Hamzah Haz Bisa Jadi Batu Sandungan Perdamaian Maluku

Hilversum, Jumat 17 Mei 2002 13:40 UTC

Pasukan pengawal Wakil Presiden Hamzah Haz siang itu bergegas menuju ke Markas Besar Kepolisian Indonesia. Mereka bukan mendampingi Hamzah untuk bertemu para petinggi polisi. Tapi, ketua umum Partai Persatuan Pembangunan itu akan menjenguk tahanan polisi Panglima Laskar Jihad Jaffar Umar Thalib.

Tentu saja kunjungan seorang wakil presiden kepada seorang tahanan memancing reaksi keras. Tindakan ini dinilai banyak kalangan sebagai sikap melawan kebijakan Presiden Megawati Soekarnoputri, meski Hamzah Haz menolak tudingan itu.

Hamzah Haz : Saya sebagai seorang muslim yang kebetulan ya sekarang jabatan ketua umum PPP. Bukana. bukana wakil presiden! saya ketua umum PPP sebagai muslim. Sebagai muslim saya datang ke sesama muslim yang tertimpa musibah.

Namun kini Hamzah sulit mengelak ia tidak melawan kebijakan pemerintah yang menganggap Jaffar sebagai salah satu provokator kerusuhan Maluku. Sebab dalam berbagai kesempatan ia membela Jaffar Umar Thalib. Salah satunya saat bertemu dengan Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indarparawansa. Menurut Khofifah, Hamzah menyebut Jaffar tidak layak disebut sebagai provokator Maluku terutama dalam kasus penyerangan ke desa Kristen Soya yang membuat belasan warga sipil dan anak-anak tewas.

Khofifah Indar Parawangsa : Beliau menyampaikan bahwa untuk ke Soya dibutuhkan waktu 6 jam dari Ambon dengan topografi tanah yang sulit untuk ditempuh. Karena itu menjatuhkan vonis yang terlalu cepat itu tidaklah tepat. Karena apa alasannya kalau harus merusak Soya. Tidak cukup reasonable memberikan tuduhan akibat pidato ini lalu kemudian terjadi satu penyerangan di Soya. Karena sebetulnya tidak ada korelasi yang cukup signifikan.

Polisi memang menganggap penyerangan Soya berhubungan dengan ceramah Jaffar yang menghasut di Ambon sebelum tragedi itu terjadi. Setelah penyerangan Soya dan penangkapan Jaffar, pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan sikap pemerintah terbaru dalam menuntaskan konflik Maluku. Di antaranya pemerintah menghendaki pembubaran Front Kedaulatan Maluku dan gerakan Republik Maluku Selatan serta penarikan Laskar Jihad.

Susilo Bambang Yudhoyono : Penilaian Penguasa Darurat Sipil dan juga penilaian pemerintah pusat, maka keberadaan Laskar Jihad di Maluku, kita kaitkan dengan pasca kesepakatan Malino, dinilai telah menjadi bagian. Telah ikut melibatkan diri dalam konflik dan kekerasan baru itu. Maka kita berupaya untuk mereka semua keluar dari propinsi Maluku.

Namun menanggapi pernyataan resmi pemerintah ini, Hamzah Haz menyatakan Laskar Jihad yang membuka layanan kesehatan dipersilakan untuk tetap tinggal di Maluku.

Sikap Hamzah Haz yang mengunjungi Jaffar Umar Thalib dan membela Laskar Jihad mengundang tanya jawab bagi masyarakat. Namun bagi ketua umum Pengurus Pusat Muhamadiyah Syafii Ma'arif, tindakan Hamzah jelas mengandung maksud politik. Seperti kunjungan pesaingnya, ketua umum Partai Persatuan Pembangunan Reformasi Zainuddin MZ kepada Jaffar, kunjungan Hamzah di mata Syafii juga bertujuan mencari popularitas.

Syafii Ma'arif : Boleh saja orang berkunjung ya kalau dasarnya kemanusiaan. Tapi kita juga harus memperlakukan orang lain secara sama gitu. Jangan hanya karena Jaffar namanya sedang disoroti lalu kita beramai-ramai kesana itu juga akan menambah bobot kepopuleran kita. Kalau itu tujuannya saya rasa kurang sehat. Nah ini sudah ancang-ancang untuk 2004. Politisi kita hanya memikirkan Pemilihan Umum.

Pengamat politik Syamsuddin Haris menilai pembelaan Hamzah Haz kepada Jaffar Umar Thalib malah merugikannya secara politik. Seharusnya jika ingin meraih dukungan, Hamzah mendekati kelompok-kelompok Islam nasionalis bukan kelompok Islam radikal.

Syamsuddin Haris : Kalau dia dalam posisi berpihak sebagaimana yang dilakukanya dengan mengunjungi Jaffar Umar Thalib di tahanan itu betul-betul tidak menguntungkan. Dan itu suatu pilihan yang salah. Kenapa? Sebab segmen atau basis-basis dukungan semacam yang dipimpin Jaffar Umar Thalib itu kecil sekali.

Syamsuddin menampik dugaan bahwa Hamzah membela Jaffar sebagai pertanda retaknya hubungan antara presiden dan wakil presiden. Menurutnya ketidakserempakan langkah mereka berdua dalam mengatasi konflik Maluku merupakan akibat sistem pemilihan presiden dan wakil presiden yang tidak satu paket di negeri ini.

Segala upaya perdamaian Maluku hanya akan sia-sia jika unsur-unsur dalam pemerintahan saling berbeda pandangan dalam penyelesaian konflik itu. Sikap Hamzah Haz sebagai pejabat tinggi negara apalagi sebagai orang nomor dua di republik ini, seharusnya lebih berhati-hati. Bila tidak, demi ambisi politik, Hamzah Haz akan menjadi batu sandungan bagi perdamaian warga Maluku yang sudah bertahun-tahun diobrak-abrik konflik.

Tim Liputan 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di Hilversum.

© Hak cipta 2001 Radio Nederland Wereldomroep
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044