Sala Waku Maluku
SITUASI TERAKHIR KOTA AMBON, 08/05/02
Setelah beberapa kasus penyerangan kewilayah komunitas Krsiten pasca
penangkapan panglima laskar jihad tanggal 4 Mei 2002, maka situasi kota Ambon
terbilang cukup kondusif. Jalan jalan yang tadi tadinya dibarikade kini telah dibuka
kembali dan aktivitas masyarakat mulai normal kembali. Namun sejak Senin tanggal
6 Mei 2002 muncul berbagai kasus yang jika tidak disikapi secara cermat oleh aparat
keamanan di Ambon akan membawa dampak yang sangat besar bagi masyarakat.
Kasus kasus tersebut antara lain pada hari Senin tanggal 6 Mei 2002 kira kira jam
08.00 Wit ditemukan sebuah bom jenis TNT yang diletakan disalah satu ruangan
SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) Negeri 4 Ambon yang terletak disekitar Jl.
Setiabudi . Untunglah dipagi itu salah seorang murid cepat melihat bom tersebut
dilantai dua sekolah dan kemudian melapaorkannya kepada kepala sekolah. Kepala
sekolah kemudian memerintahkan untuk mengamankan bom tersebut dengan jalan
merendamnya kedalam ember yang berisi air, sebelum datang pihak kepolisian untuk
mengamankan bom tersebut. Jika tidak dapat dibayangkan bagaimana nasib dari
ratusan anak anak dari sekolah tersebut yang akan menjadi sasaran peledakan bom
dimaksud. Hari itu sekolah terpaksa diliburkan akibat ditemukannya bom dimaksud.
Sementara itu pada hari selasa, 7 Mei 2002 kira kira 13.15 Wit sebuah rumah milik
warga Kristen yang bernama Bram Pattiselanno terletak dilorong Luhukay Jl.
Diponegoro Desa Urimesing Kota Ambon terbakar . Rumah tersebut telah
ditinggalkan penghuninya sejak kerusuhan tahun 2001. Diduga rumah tersebut
dibakar oleh masa muslim yang datang dari arah pemukiman muslim yang terletak di
wilayah Diponegoro Bawah. Untunglah tidak ada angin sehingga kebakaran tersebut
tidak menyebar kerumah lain yang berada disekitar rumah yang terbakar tersebut.
Teror bom juga terjadi pada hari selasa tanggal 7 Mei 2002 terhadap karyawan RRI
Ambon yang terletak dipemukiman Kristen di Batu Gajah.. Kira kira jam 14.40 Wit
seorang karyawan RRI ditelepon oleh orang yang tidak dikenal bahwa kira kira lima
menit lagi akan ada peledakan 5 buah bom yang sudah dipasang digedung tersebut.
Ancaman tersebut sempat membuat panik karyawan RRI Ambon, namun hingga sore
hari ancaman bom tersebut tidak terbukti.
Tabaos Marinyo
Sala Waku Maluku
|