satunet.com, Senin, 29/04/2002, 12:42 WIB
Warga Kristen Maluku minta pasukan TNI/Polri ditarik
satunet.com – Warga Kristen Ambon, Maluku meminta pasukan TNI/Polri segera
ditarik dari provinsi kepulauan tersebut setelah aparat keamanan dinilai gagal
mengantisipasi penyerangan di desa Soya yang mengakibatkan 12 orang tewas.
"Kehadiran mereka membuat situasi memburuk dan kekerasan semakin brutal," kata
Djoko, pemimpin komunitas Kristen dari Pusat Komunikasi Gereja Kristen
Maranatha, Ambon.
"Serangan brutal Minggu terhadap desa yang didominasi warga Kristen jelas
merupakan bukti," katanya ketika diwawancarai Deutsche Presse-Agentur (dpa).
Pemerintah meningkatkan keamanan di Maluku awal bulan ini untuk mengantisipasi
kekerasan sektarian baru saat kelompok separatis Republik Maluku Selatan (RMS)
merayakan ulang tahun ke 52 pada 25 April lalu.
Penambahan anggota TNI dan Polri gagal untuk mengantisipasi anggota RMS
mengibarkan bendera yang dilarang oleh pemerintah, dan tidak menghentikan
kelompok yang belum teridentifikasi yang melakukan penyerangan terhadap desa
Kristen di pinggiran kota Ambon, Minggu.
Kelompok yang mengenakan seragam militer dan membawa senjata M-16, granat
dan pedang menyerang desa Soya, 5 km dari pusat kota Ambon, Minggu subuh,
mengakibatkan 12 orang tewas 12 lainnya luka berat, 24 rumah dan rumah ibadah
kuno terbakar.[dpa/wya]
Copyright © 1999-2001 satunet.com Hak Cipta dilindungi undang-undang.
|