The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

"Mestinya Pak Hamzah Juga Tengok Saya di Tahanan"


Suara Merdeka, Kamis, 09/05/02 : 20.05 WIB

Akbar Soal Hamzah Menjenguk Ja'far
"Mestinya Pak Hamzah Juga Tengok Saya di Tahanan"

Solo, CyberNews. Ketua DPR RI Akbar Tanjung menilai wajar, jika muncul tanda tanya dari berbagai kalangan masyarakat termasuk para politisi, atas tindakan Hamzah Haz mengunjungi Panglima Laskar Jihad Ja'far Umar Thalib di tahanan Mabes Polri, Selasa (7/5) lalu. Sebab diri Hamzah tidak bisa dilepaskan dari jabatan Wapres.

"Kalau Pak Hamzah menengok (Ja'far-Red), dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai, boleh-boleh saja. Apalagi barangkali Pak Ja'far mungkin simpatisan PPP. Tapi Pak Hamzah juga tidak bisa memisahkan dirinya sebagai Wapres," kata Akbar saat dicegat, usai nyekar bersama keluarganya di TPU Bonoloyo, Solo, Kamis (9/5) siang.

Padahal, lanjutnya, di sisi lain masyarakat sudah mengetahui bahwa penangkapan Ja'far telah mendapat persetujuan Pemerintah dalam sidang kabinet.

"Pak Hamzah kan Wapres, di mana pemerintah sendiri sudah menyetujui penangkapan itu dalam rapat kabinet. Kalau aspek kemanusiaan semata-mata, apa iya betul. Kalau iya, mestinya Pak Hamzah menengok saya juga waktu saya ditahan. Tetapi kan tidak," dalihnya. Mengenai pro-kontra pendapat di balik penangkapan Ja'far, Ketua Umum DPP Partai Golkar itu menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Termasuk dalam proses lanjutan secara hukum. Dia juga menyatakan tidak melihat adanya indikasi bahwa penangkapan itu merupakan pesanan dari luar negeri, apalagi intervensi asing. Namun sepenuhnya atas prinsip penegakan hukum yang dianut Indonesia.

"Namun demikian, diharapkan agar segala sesuatunya segera diproses sesuai mekanisme hukum. Tentu harus memposisikan yang bersangkutan dalam prinsip praduga tak bersalah," tandas dia.

Menyinggung soal pembubaran Front Kedaulatan Maluku (FKM), Akbar berpendapat, selama bisa dibuktikan bahwa organisasi itu melakukan gerakan menentang negara kesatuan Indonesia, atau gerakan yang cenderung separatis, dia menyatakan setuju dibubarkan. "Terhadap orang-orangnya harus tetap dilakukan pemeriksaan." (Slo/cn07)

Copyright © 2000 SUARA MERDEKA
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kariu67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044