The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Bom di Ambon untuk Mengalihkan Perhatian


SUARA PEMBARUAN DAILY, Jumat, 5/4/2002

Bom di Ambon untuk Mengalihkan Perhatian

Sebuah bom dengan kekuatan besar meledak di Ambon hari Rabu (3/4), mengakibatkan empat orang tewas dan melukai 62 orang lainnya. Selanjutnya, kantor gubernur dibakar. Hal itu terjadi setelah kesepakatan pertemuan Malino II penyelesaian Ambon disepakati.

Forum dalam acara pengumpulan pendapat yang disiarkan Radio Pelita Kasih (RPK), 96,35 FM Jakarta, Kamis (4/4) berhasil menjaring 16 pendengar. Masalah yang dibahas "Setujukah Anda, dengan peritiwa bom meledak di Ambon, berarti gagalnya kesepakatan Malino II menyelesaikan pertikaian Ambon? Sebanyak 81 persen pendengar tidak setuju, enam persen setuju sedang 13 persen memberi jawaban lain.

Kris di Jalan Mangga Besar tidak setuju kesepakatan Malino II gagal. Pemerintah harus tegas menindak mereka atau kelompok yang mengganggu kesepakatan damai Malino II. Menurut Pak Yusuf Kalla hanya kelompok kecil, garis keras yang tidak setuju. Pemerintah harus menindak tegas otak pelaku bom itu dari mana pun. Hendrawan di Kemayoran berpendapat, kelompok garis keras perlu terus diwaspadai. Kelompok itu memprovokasi keadaan agar situsi tidak tenang di Ambon.

"Yang berkepentingan keadaan rusuh diambon, pasti orang kuat," kata Frans Simarmata warga Setia Budi. Yang penting dicari siapa yang berkepentingan agar keadaan di Ambon rusuh terus dan rakyat dibentur-benturkan. Menurut Yos di Cijantung, dan Dodi di Bekasi, ada kelompok yang menginginkan agar Maluku tidak damai. Ada upaya yang ingin mengagalkan kesepakatan damai Malino II; orang itu perlu ditindak tegas.

Markus di perjalanan mengatakan, temannya di Ambon mengemukakan bahwa damai sudah harga mati buat mereka. Orang yang tidak setuju itu mesti ditindak. Walter di Tanjung Priok juga berpendapat, pengacau itu orang ekstremis, mereka harus ditindak tegas. "Ada permainan kotor dari pihak tertentu," kata Luki dari Cijantung. Perundingan Malino harus diteruskan agar masyarakat Ambon berdamai.

Ibu Noni di Bekasi mengemukakan, pada kesepakatan Malino II terbayang kebahagiaan begitu kuat, agama bersatu. Yang tidak menginginkan damai di Ambon adalah orang jahat. Menurut Marthen di perjalanan, ada oknum-oknum yang tidak menghendaki damai. Marthen menceritakan pengalamannya di Ambon. Ketika dia mau ke bandar udara dari pusat kota, ia harus bayar pengawal Rp 1 juta. ''Jadi saya pikir masih ada oknum- oknum yang tidak ingin damai,'' katanya.

"Kesepakatan Malino itu bagus, nyatanya setelah ada perdamaian Malino situasi aman," kata Widodo dalam perjalanan. Yang bikin rusuh harus dicari dan ditindak tegas. Ibu Murni warga Cipete berdoa agar situasi di Ambon cepat damai. Yohanes di Kampung Makasar mengatakan, kalau masih ada partai buat kepentingan agama, sampai kapan pun Ambon tidak bisa damai. Ridwan di Cililitan mengatakan, Malino II lagi diuji sebab ada sekelompok yang kurang puas. John dari Jakarta Barat mengatakan, kerusuhan itu datang dari penguasa setempat dan mereka tidak bisa mengatur apa-apa. Menurut Usman di Ciputat, ada pihak yang berkepentingan untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang sedang terjadi.

Last modified: 5/4/2002
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044