The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Aparat Bentrok, Warga Ambon Makin Takut


SUARA PEMBARUAN DAILY, 16/5/2002

Aparat Bentrok, Warga Ambon Makin Takut

AMBON - Warga Ambon makin ketakutan setelah terjadi bentrokan antara pasukan Brimob dan pasukan Kopassus beberapa hari lalu di daerah Kudamati, Ambon. Masyarakat kecewa karena sudah terhimpit konflik berkepanjangan, sekarang justru aparat berbuat tindakan yang menambah ketakutan warga.

"Bagaimana kita tidak takut. Setiap hari ada pasukan berpatroli setelah insiden itu. Penderitaan apa lagi yang akan dibuat aparat negara terhadap kita masyarakat kecil di Ambon ini,'' kata Carolina Wattimena, seorang ibu rumah tangga kepada Pembaruan, Kamis (16/5) pagi. "Rasanya kok belum cukup juga Ambon ini jadi imbas permainan elite politik dan elite TNI/Polri,'' tambahnya.

Menanggapi insiden di Ambon itu, pimpinan Polri belum berpikir mengganti Kapolda Maluku Brigjen Pol Drs Sunarko karena dinilai gagal melaksanakan tugas di daerah itu. Kapolri, kata Wakil Kepala Badan Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Edward Aritonang kepada Pembaruan Kamis (16/5) siang, baru memprioritaskan pada penanganan kasus tersebut agar cepat terselesaikan. Diharapkan, kasus serupa tidak terulang lagi.

Koordinasi

Edward Aritonang mengatakan, Kapolri memerintahkan Wakapolda Maluku Komisaris Besar Polisi, Drs Bambang untuk segera mengadakan koordinasi dengan Pangdam Maluku karena Drs Sunarko sedang mengikuti rapat pimpinan Polri di Jakarta. Koordinasi tersebut sedang berlangsung sehingga hasilnya belum bisa dijelaskan secara rinci."Kami sedang menunggu laporan dari hasil koordinasi tersebut,'' tuturnya.

Dikatakan, dalam Rapim Polri yang akan berakhir Kamis sore, belum ada tanda-tanda bahwa jabatan Kapolda Maluku akan diserahterimakan. Brigjen Pol Drs Sunarko masih tetap dipercaya untuk memimpin Polri di daerah ini.

Tentang adanya keinginan dari pihak Kopassus menuntut Polda Maluku akibat anggota mereka kena tindakan tidak terpuji dari petugas Polri, Edward Aritonang mengatakan, sebagai juru bicara Kapolri ia belum bisa berkomentar.

Sebab masalah bentrokan tersebut dalam pembicaraan antara Wakapolda Maluku dengan Pangdam Maluku.

Sementara itu, Komandan Kopassus Mayor Inf Imam Santoso Rahmadani kepada wartawan, Rabu (15/5) sore mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan insiden yang menimpa anggotanya. Untuk itu, pihaknya akan menempuh jalur hukum terhadap kasus penganiayaan dua anggotanya yang dilakukan Provost Polda Maluku.

"Salah satu anggota pasukan saya, Praka I Made sudah dievakuasi ke Jakarta karena kondisinya kritis,'' katanya.

Menyinggung kedekatan anggota Kopassus dengan pimpinan preman, Berti Loupatty yang menyebabkan terjadi bentrok antara Brimob dengan anggotanya, Santoso mengatakan, bentrokan itu bukan masalah institusi tetapi person. "Saya tidak punya pos di Kudamati, tetapi daerah Kudamati merupakan salah satu tanggung jawab saya,'' tegasnya.

Sementara itu, anggota DPRD Maluku Drs Max Maswekan menuturkan, kelihatannya provokator yang melakukan aktivitasnya di Maluku sudah mulai kehilangan akal sehingga mereka mulai berupaya untuk melakukan pembusukan-pembusukan internal.

Ketua Fraksi PDI-P DPRD Maluku, Drs Bitto Temar menandaskan, sweeping yang dilakukan aparat dapat memberikan proses pemulihan di Maluku. Namun diingatkan aparat TNI yang melakukan sweeping terkadang menggunakan cara-cara kekerasan. Untuk itu dia berharap sweeping yang sementara dilakukan jangan sampai menimbulkan masalah baru.

Pengamat tentang Maluku dari Unit Studi Konflik UGM Drs Lambang Triyono MA menilai, terjadinya bentrokan antara oknum Kopassus dan Brimob di Ambon baru-baru ini sedikit banyak menghambat upaya pemerintah untuk mewujudkan Ambon yang aman dan damai.

"Bentrokan itu dapat menimbulkan kekhawatiran kedua belah pihak bahwa pemerintah belum mampu memberikan jaminan keamanan secara baik. Kepercayaan terhadap kemampuan pemerintah kembali menurun karena peristiwa tersebut,'' katanya kepada Pembaruan di Yogyakarta, Rabu.

Keluar dari Ambon

Salah seorang warga Muslim, Ahmad kepada Pembaruan mengatakan, dirinya setuju bila Laskar Jihad dikeluarkan dari Ambon. Dia menjelaskan, seluruh warga Muslim sangat menginginkan perdamaian tapi masih ada penghasut yang terus melakukan provokasi kepada warga sehingga konflik terus berkepanjangan.

Dikatakan, untuk desa-desa Muslim masyarakatnya sangat menerima Malino II, tapi bagi daerah yang banyak pendatangnya sangat sulit menerima Malino II, karena di antara mereka ada yang menolak.

Ditanya tentang basis Laskar Jihad, dia mengaku masih banyak terdapat di kawasan Galunggung, Kebon Cengkeh dan Air Kuning Kota Ambon.

Sementara itu, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan aksi baku tembak antara aparat keamanan di Ambon suatu insiden yang memalukan, sehingga akan dilakukan evaluasi terhadap seluruh anggota keamanan di Maluku, termasuk pimpinan TNI dan Polri yang ada di sana.

"Jika memang upaya-upaya pengendalian yang dilakukan aparat tidak efektif, mereka tidak kompak satu dengan yang lain dan berkoordinasi saja susah, kenapa harus dipertahankan terus. Sudah saatnya menurut saya hal-hal begini diperbaiki secara seksama,'' kata Menkopolkam kepada wartawan di kantornya, Rabu (15/5).

Menurut Menko Polkam, telah dikeluarkan instruksi tertulis terhadap seluruh jajaran aparat keamanan di Maluku agar dilakukan evaluasi terhadap seluruh jajaran aparat keamanan di Maluku. Evaluasi itu bukan hanya di tingkat prajurit dan satuan mereka, tapi juga pada tingkat pemimpin keamanan di Maluku, khususnya Kota Ambon.

Ketua MPR Amien Rais mengatakan, jika orang luar sudah dipulangkan dari Ambon tetapi daerah itu masih juga rusuh, kemungkinan provokatornya berada di Jakarta. Jika korban tetap saja jatuh, pada hal orang luar sudah dipulangkan, jangan-jangan provokatornya orang luar Ambon.

Pernyataan itu dilontarkan Amien Rais menjawab wartawan di gedung MPR/DPR Senayan Jakarta Rabu (15/5) siang. Amien juga menyesalkan peristiwa bentrokan antaraparat di daerah itu, yakni Kopassus dengan Brimob di daerah itu. (M-15/VL/037/O-1/U-2)

----------
Last modified: 16/5/2002
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kariu67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044