Surya Online, Jumat, 06 April 2002
Lagi, dua bom meledak di Poso
Palu: Bom kembali mengguncang Poso, Kamis (4/4) pukul 18.35 wita. Peristiwa itu
cukup mengagetkan karena aparat keamanan sedang giat-giatnya memulihkan
keamanan di daerah konflik itu. Bom itu meledak di kantor PDAM di Desa Ratulene,
Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso. Tidak tanggung-tanggung dua buah bom
rakitan meledak berurutan di kantor itu.
Kadispen Polda Sulteng, AKBP Drs Agus Sugianto, Jumat (5/4), mengatakan
ledakan pertama sempat didengar Kapolsek Poso Pesisir yang berada tak jauh dari
lokasi. Ditemani beberapa petugas termasuk dari Pos TNI Ratulene, Kapolsek menuju
arah ledakan. Di tempat ledakan ditemukan lagi sebuah bom yang masih aktif.
Sepuluh menit kemudian bom kedua meledak. Dua ledakan itu tidak menimbulkan
kerusakan berarti hanya beberapa bagian gedung rusak. Informasi bom disampaikan
kepada Polres Poso. Satu jam kemudian tim lengkap dikirim Polres termasuk
pasukan gegana. Setelah tim gegana memeriksa lokasi, ditemukan lagi dua buah
bom yang belum meledak. Kedua bom ini dijinakkan dan dibawa ke markas Polres
Poso.
Dankolakops Polri Kombes Sunarto dan Wakapolres Poso, Kompol Yusmanjaya,
meninjau lokasi ledakan Jumat pagi. Ditanya apakah ledakan ini berhubungan dengan
kasus Ambon, Agus mengatakan tak ada hubungan. Tapi menurutnya bisa saja orang
coba-coba memanfaatkan situasi Ambon yang memanas dengan pemboman dan
pembakaran kantor Gubernur Maluku.
Tentang hubungan pemboman dengan ketidakpuasan warga atas pemberian bantuan,
Agus belum dapat memastikan. Ia mengatakan setiap orang punya pandangan
berbeda karena itu bisa saja terjadi demikian. Ditanya apakah peledakan bom
menandakan tidak efektifnya operasi penggeledahan senjata, Agus menjawab operasi
tetap efektif dengan menggunakan pola represif tapi persuasif. Operasi ini lebih
menekankan kesadaran warga untuk menyerahkan senjatanya kepada aparat. Untuk
menarik simpati masyarakat operasi penggeledahan melibatkan anggota Polwan.
Agus mengakui petugas tidak mungkin melakukan operasi pada setiap halaman
rumah atau kebun penduduk. Karena itu mulai saat ini petugas melakukan sosialisasi
sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di wilayah Poso. Dengan Siskamling
diharapkan masyarakat sendiri menjaga wilayahnya termasuk menyadarkan warga
untuk tidak membuat dan menggunakan senjata rakitan. Dalam satu bulan terakhir
sudah terjadi dua kali ledakan bom di Poso. Ledakan pertama setelah kesepakatan
atau Deklarasi Malino untuk perdamaian Poso terjadi 20 Maret lalu di kantor Dinas
Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) Poso di Jl Pulau Kalimantan. Hingga kini aparat
belum menemukan pelaku peledakan itu. (mw)
|