KORAN TEMPO, Rabu, 15 Mei 2002
Kopassus-Brimob Baku Tembak di Ambon
AMBON -- Pasukan Brigade Mobil dan Komando Pasukan Khusus terlibat baku
tembak di kawasan Kudamati, Ambon, Selasa (14/5) dini hari sekitar pukul 03.00
WIT. Dua anggota Brimob dan dua anggota Kopassus dilaporkan mengalami
luka-luka terkena tembakan. Korban dari anggota Brimob adalah Wakil Komandan
Batalion Brimob Resimen I AKBP Eddy Sudaryo, dan anggota Satpolair Polda
Maluku Bripka Abre Kakisina.
Menurut sebuah sumber Koran Tempo di kantor Penguasa Darurat Sipil Maluku,
peristiwa baku tembak ini berawal dari aksi penyergapan yang dilakukan satuan
Brimob atas kelompok preman Coker (cowok keren). Penyergapan itu dilakukan
berdasarkan informasi yang sampai di tangan polisi bahwa kelompok preman di
bawah pimpinan Berty Loupatti ini bertanggung jawab atas beberapa kerusuhan, baik
di kawasan muslim maupun Kristen, selama dua tahun terakhir.
Ketika aparat berusaha menerobos masuk ke rumah Berty di kawasan Kudamati
yang menjadi basis kelompok preman Coker, tiba-tiba terjadi dua kali ledakan bom,
kemudian disusul baku tembak antara anggota Kopassus dengan anggota Brimob.
Menurut informasi yang dihimpun Tempo News Room dari Bantuan Komunikasi
(Bankom) Alpha Omega di Ambon, selama ini Berty memang dikenal dekat dengan
kalangan Kopassus.
Akibat bentrok antarsatuan aparat ini, dua polisi tadi mengalami luka tembak di kaki.
Sementara itu, dua anggota Kopassus masih dirawat di Rumah Sakit dr. Haulussy.
Setelah bentrokan itu, sekitar pukul 16.00 kemarin, aparat TNI melakukan
penggeledahan di rumah Ketua Forum Kedaulatan Maluku (FKM) Alexander
Manuputty dan rumah-rumah di sekitarnya. Petugas menyita sepucuk senjata rakitan,
satu unit komputer, dan sebuah handy talky dari rumah Manuputty.
Petugas juga menemukan sepucuk pistol FN, sepucuk senjata laras panjang, dan
sejumlah peluru di rumah Nyong Levi yang berdekatan dengan rumah Manuputty.
Nyong Levi ditangkap karena menyimpan senjata. "Rumah Manuputty sudah menjadi
target razia aparat," kata Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Mayor CAJ Heri
Suhardi,
Sementara itu, menurut Kepala Badan Humas Polri Irjen Pol. Saleh Saaf, peristiwa
bentrokan antara Brimob dengan Kopassus itu hanya merupakan kesalahpahaman
belaka. "Itu (baku tembak) bisa saja terjadi," ujarnya kepada Tempo News Room
melalui telepon, di Jakarta, kemarin. Namun, Saaf mengaku belum mengetahui detail
kronologi peristiwa yang menyebabkan dua anggota Brimob terluka itu.
Sampai berita ini diturunkan, kondisi sekitar kawasan Kudamati masih tegang.
Jalanan diblokir aparat dengan drum dan karung-karung pasir.friets kerlely/wahyu
dhyatmika/iIstiqomatul hayati/martua manullang
© tempointeractive.com
|