The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Bendera RMS Berkibar, Ambon Mencekam


KORAN TEMPO, Jumat, 26 April 2002

Bendera RMS Berkibar, Ambon Mencekam

AMBON -- Langit Ambon kemarin meriah dihiasi balon udara warna-warni yang membawa terbang bendera gerakan Republik Maluku Selatan (RMS). Prajurit TNI/Polri dan warga yang siaga di berbagai pos semalam suntuk tampak kaget saat melihat bendera empat warna itu berkibar di udara.

Bendera pertama berukuran mini tampak dibawa balon udara sekitar pukul 05.30 WIT. Satu jam kemudian, Brigadir Pattiasina menurunkan bendera yang dikibarkan di tiang di depan SMU Xaverius Ambon.

Bendera berikutnya muncul dibawa balon udara sekitar pukul 09.00 WIT di atas Kampung Ganemo, Ambon. Berikutnya, balon serupa terbang di wilayah Belakang Soya, lalu Kelurahan Kudamati, dan Batu Gajah.

Pada dua desa di Kecamatan Saparua dikibarkan tiga bendera, di Kecamatan Waisarisa dan Kecamatan Kairatu masing-masing dua bendera, serta di Desa Amahei, Kabupaten Maluku Tengah. Selain itu, menurut sumber di Kantor Gubernur Maluku, sekitar 220 bendera disita di Desa Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

Sejumlah anggota TNI melepaskan tembakan ke udara untuk menghentikan pengibaran bendera itu. Rentetan tembakan bersahut-sahutan di berbagai sudut kota. Situasi Ambon yang semula sepi mencekam berubah menjadi tegang. Apalagi, saat terjadi enam ledakan bom di beberapa ruas jalan.

Sejumlah warga dari kelompok Kristen dan muslim berkumpul di Jalan A.M. Sangaji dan Tugu Trikora. Mereka mencoba menerobos daerah perbatasan untuk meminta aparat TNI/Polri menindak tegas pengibar bendera. Aparat yang tak mau mengambil risiko mengeluarkan tembakan untuk menghalau massa.

Sekitar 2.000 warga muslim memadati Jalan A.M. Sangaji. Pangdam XVI/Pattimura Brigjen Mustopo kemudian menemui mereka sekitar pukul 10.00 WIT. Massa yang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membawa bendera merah putih itu berteriak, "Kami butuh bukti!"

Tahu apa yang dimaksud, Pangdam menjawab, "Saya mengerti apa yang Anda tuntut. Saya sudah lakukan. Alex Manuputty dan beberapa orang sudah saya tangkap," kata Pangdam. Sekitar dua jam Pangdam menenangkan massa. Saat ia meninggalkan Jalan A.M. Sangaji, massa tetap meneriakkan kata-kata, "Kami tuntut tindakan represif! Mana tindakan represif?"

Massa muslim yang berkumpul di Jalan Trikora dan A.M. Sangaji makin emosional ketika bendera RMS berkibar lagi dibawa balon udara sekitar pukul 14.00 WIT. Suara takbir kemudian menggema di Masjid Al-Fatah Raya, Ambon, diikuti seruan: "Kobarkan perang rakyat melawan RMS!"

Hingga Kamis (24/4) sore, tercatat lima orang terluka terkena tembakan dan ledakan bom. Mereka dirawat di Rumah Sakit Al-Fatah dan Bhakti Rahayu.

Pihak Front Kedaulatan Maluku (FKM) menyatakan bertanggung jawab atas pengibaran bendera. "Kami bertanggung jawab," kata Ketua Yudikatif FKM Semmy Waeleruny di Ambon kemarin. Ia mengklaim, sampai pukul 13.30 WIT, 287 bendera telah dikibarkan, baik lewat balon udara maupun di darat.

Presiden Megawati Soekarnoputri kemarin telah memerintahkan aparat keamanan bertindak tegas. "Perintah disampaikan dalam sidang kabinet, meski tidak dibahas khusus," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla seusai sidang kabinet di Sekretariat Negara kemarin.

Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Penguasa Darurat Sipil berwenang menindak tegas pihak-pihak yang dicurigai sebagai pelaku pengibaran bendera. "Ya, kita serahkan sepenuhnya pada mereka. Mau tegas atau represif, silakan," kata Yudhoyono seusai pelantikan KSAL dan KSAU di Istana Negara kemarin. tim koran tempo

© tempointeractive.com
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kariu67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044