TEMPO, 29 Apr 2002 22:1:38 WIB
Pemerintah Bentuk Tim Asistensi Bahas Konflik Maluku
29 Apr 2002 22:1:38 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Polri Jenderal Polisi Da'i Bachtiar
mengungkapkan pemerintah telah membentuk tim asistensi untuk membahas secara
khusus penyelesaian konflik berkepanjangan di Maluku. Tim itu beranggotakan
sejumlah perwira senior TNI/Polri dan pejabat Departemen Dalam Negeri
(Depdagri)."Telah diputuskan untuk mengirim mereka,"ujar Da'i usai penandatanganan
MoU antara polri dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan) di Mabes
Polri, Jakarta, Senin (29/4) petang. Dai penjelaskan, tim asistensi itu sangat
diperlukan untuk membantu penguasa darurat sipil dalam menjalankan tugasnya.
Pengiriman tim juga berfungsi sebagai jalur pemerintah pusat untuk menyampaikan
petunjuk dan arahan kepada penguasa darurat sipil Maluku. Menanggapi peristiwa
demi peristiwa yang terus terjadi di Maluku, kapolri mengaku ada pemikiran untuk
meningkatkan status dari darurat sipil menjadi darurat militer. "Pemikiran ke arah
sana sudah ada, sudah mulai dipertimbangkan," ujar dia. Namun, keputusan untuk
memberlakukan darurat militer itu sangat tergantung pada perkembangan situasi.
Bila keadaan terus meningkat dan perlindungan terhadap masyarakat tidak bisa
dilakukan dengan cara-cara seperti sekarang, maka kemungkinan untuk menetapkan
darurat militer akan menjadi pilihan. Saat ini, Polda Maluku telah menyekat Desa
Soya tempat terjadinya kerusuhan terakhir. Desa itu dijaga ketat oleh dua SST
(Satuan Setingkat Peleton) dari Brigade Mobil (Brimob) Polri dan dua SST dari TNI.
Daerah menuju Desa Soya yaitu, Gonzalo juga dijaga ketat oleh satu SSK (Satuan
Setingkat Kompi) dari brimob dan Satu SSK dari TNI. Upaya penyekatan itu dilakukan
agar dampak konflik tidak meluas. (Retno Sulistyowati-Tempo News Room)
© tempointeractive.com
|