KOMPAS, Minggu, 19 Januari 2003, 13:47 WIB
Warga Australia yang Diduga Al Qaida, Beristrikan Asal Indonesia
Canberra, Minggu - Jack Jihad Thomas, warga negara Australia yang ditangkap
Pemerintah Pakistan awal Januari 2003 karena diduga terlibat kegiatan terorisme atau
sebagai anggota Al-Qaida, ternyata memiliki istri asal Indonesia bernama Maryati.
Jack Thomas (29) memeluk agama Islam karena cintanya terhadap Maryati yang juga
seorang mahasiswi Universitas Monash di Melbourne, demikian laporan yang ditulis
koran mingguan Sunday Herald Sun edisi Minggu (19/1).
Ibunda Jack Thomas menceritakan, puteranya memeluk agama Islam karena jatuh
setengah mati kepada Maryati yang berjanji menolak dikawini jika Jack tidak masuk
Islam. Jack setuju, kemudian menjadi fanatik, katanya.
Setelah masuk Islam, Jack yang sebelumnya adalah seorang koki, pindah profesi
menjadi sopir taksi.
Ia menikahi Maryati tahun 1999 yang dikaruniai seorang putri. Pada tahun 2001,
Keluarga Jack melakukan perjalanan ke Pakistan dan belajar agama Islam di negeri
tersebut.
Pada tanggal 4 Januari, Jack ditangkap dan dijebloskan ke penjara militer oleh
Pemerintah Pakistan. Pihak keluarganya menyangkal Thomas bersalah atau terlibat
kegiatan terorisme.
Juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengatakan,
Pemerintah Canberra telah berupaya menempuh jalur diplomatik guna memperoleh
akses kepada Jack di penjara.
Hal itu dilakukan karena pihak DFAT ingin mengetahui pasal yang dituduhkan atas
Jack dan sampai sekarang belum menerima tanggapan. Berdasarkan undang-undang
Pakistan, seseorang dapat ditahan selama satu tahun tanpa membutuhkan tuduhan.
Pada Oktober 2001, Maryati dan putrinya meninggalkan Pakistan namun Jack terus
mendalami pengetahuan agama di Pakistan Utara ketika AS dan sekutu melancarkan
serangan atas Afghanistan.
Pada waktu bersama, Maryati kemudian mengunjungi sanak familinya di Singapura,
Malaysia dan Indonesia dan kembali ke Melbourne Februari tahun lalu.
Pemerintah Indonesia membantah berita yang menyebutkan Jack Thomas pernah
dilatih di kamp latihan Al-Qaida di Sulawesi. Sebab, laporan tentang kamp latihan
Al-Qaida itu sendiri masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
Robert Stary, juru bicara keluarga Jack mengatakan, pihak keluarga mengelak
berbicara kepada pers karena ayah Jack telah mendapat serangan jantung dua kali
akibat berita tentang anaknya.
Menurut Robert, kedekatan Jack dengan orang-orang yang simpatik terhadap
Al-Qaida tidak bisa dihindari karena Islam fundamentalis di Pakistan begitu kuat.
Namun, pihaknya belum melihat bukti bahwa dia terlibat kegiatan atau melakukan
tindakan melanggar hukum, katanya.
Jack, kata Robert, seorang agamawan yang menolak tindakan kekerasan dan jika
mau berbohong dia tidak akan berupaya kembali Australia menggunakan paspornya.
Pihak keluarga diceritakan bahwa seorang Barat dengan istri seorang Asia dan anak
laki-laki nampak di lingkungan laithan kamp Al-Qaida di Kabul, Afghanistan pada Juli
2001.
Disebutkan dia menggunakan nama Abu Kahar Islandi tetapi Maryati menyangkal
bahwa mereka pernah ke Afghanistan dan Jack tak pernah menggunakan nama palsu
atau alias.
"Selain itu, pasangan Jack-Maryati memiliki seorang puteri bukan putera," kata
Robert. (Ant/edj)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|