KOMPAS, Selasa, 24 Desember 2002
Hadapi Natal, Kota Palu Siaga Satu
- Berbagai Daerah Perketat Keamanan
Palu, Kompas - Aparat keamanan di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng)
menyatakan siaga satu menghadapi peringatan Natal dan malam pergantian tahun.
Beberapa razia mulai dilakukan untuk mengantisipasi potensi pengacauan
masyarakat, seperti yang pernah terjadi dalam rangkaian peringatan Natal dan Tahun
Baru di Kota Palu setahun silam yang diwarnai peledakan bom.
Selain Kota Palu, pengamanan yang ketat juga dilakukan aparat keamanan di Kota
Makassar, Medan, dan Batam. Sedangkan di daerah konflik, seperti Kota Ambon,
Maluku, situasi menjelang Natal terasa semakin sejuk dan warga kini disibukkan
dengan memasang pohon Natal.
Di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), sekitar 750 anggota Forum Komunikasi
Pemuda (Forkop) Makassar yang terdiri dari elemen remaja masjid dan gereja
sepakat bekerja sama dengan aparat kepolisian mengamankan 35 dari 52 gereja
yang ada di kota itu. Pengamanan swakarsa (pamswakarsa) ini akan dilakukan pada
tanggal 24-26 Desember serta menjelang malam tahun baru.
Menurut salah seorang tokoh Forkop dari Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
(GPIB), Immanuel, Fredrik Latupeirissa, pamswakarsa ini diharapkan tidak hanya aktif
pada saat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Diminta ataupun tidak, Forkop
tetap akan mengamankan Kota Makassar dari segala aksi teror.
Hal senada diungkapkan tokoh Forkop lainnya, H Bahar Mahmud yang menyatakan,
pengamanan pada 35 gereja itu diprioritaskan gereja yang dinilai rawan ancaman bom
saja. Sementara gereja-gereja lainnya diserahkan pengamanannya kepada aparat
kepolisian. Pasalnya, di Makassar saja setidaknya tercatat lebih dari 100 gereja.
Siaga satu
Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodalops) Kepolisian Resor
(Polres) Kota Palu Ajun Komisaris Lansung Andi Wenni di Palu, Senin (23/12)
menyebutkan, status siaga satu untuk Kota Palu merupakan tindakan preventif yang
dilaksanakan dalam kerangka besar Operasi Ketupat Lilin Maleo di kota itu yang
akan berlangsung sampai malam pergantian tahun. Penetapan status siaga satu
tersebut disebutnya juga merupakan kebijakan umum kepolisian menghadapi
peringatan Natal dan Tahun Baru.
Sedikitnya 600 polisi dari Polres Kota Palu dan 200-an polisi bawah kendali operasi
(BKO) akan disiagakan di Kota Palu. Kekuatan aparat keamanan tersebut disiapkan
untuk menghindari kejadian seperti yang pernah terjadi setahun silam, terlebih dengan
maraknya teror bom di Kota Palu sejak pertengahan September 2002. "Target
pengamanan tetap pada tempat ibadah dan pusat keramaian seperti tempat-tempat
perbelanjaan," kata Lansung.
Pada malam pergantian tahun 2002 silam, terjadi peledakan bom pada tiga lokasi
rumah ibadah di Kota Palu. Selain itu, polisi juga berhasil menemukan satu bom
lainnya yang urung meledak. (DIK/LUK/FEY/SMN/T04)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|