KOMPAS, Kamis, 26 Desember 2002
Polisi Temukan 10 Karung Bahan Baku Bom di Palu
Palu, Kompas - Polisi menemukan seperempat ton amonium nitrat yang diduga dapat
dirakit sebagai bahan baku bom. Rabu (25/12) pagi, jajaran Kepolisian Resor (Polres)
Kota Palu menahan sebuah mobil dan berhasil menemukan bahan-bahan tersebut
dalam sepuluh karung plastik yang tersimpan dalam sebuah mobil.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigadir Jenderal Taufik
Ridha dalam keterangannya kepada wartawan di Palu, Rabu, menyebutkan, bahan
amonium nitrat atau yang dikenal dengan istilah perdagangan sebagai pupuk matahari
itu diduga sebagai bahan baku bom. Dalam konsentrasi tertentu, campurannya
dengan solar jika dikeringkan bisa menjadi material bahan peledak.
Amonium nitrat sebanyak 250 kilogram (kg) itu ditemukan polisi tersimpan dalam
sepuluh karung plastik warna kuning yang antara lain bertuliskan "Toulause, France".
Bahan tersebut kemudian dibungkus karung plastik putih ukuran 50 kg pembungkus
gula kasar berlabel sebuah perusahaan di Kedah, Malaysia.
Taufik menyebutkan, bahan tersebut diduga berasal dari Malaysia dan memang tidak
pernah diperdagangkan secara bebas di wilayah Palu dan Sulteng pada umumnya.
Informasi sementara yang dihimpun polisi, bahan tersebut dibawa dari wilayah Sojol,
Kabupaten Donggala ke Kota Palu, meski belum diketahui kejelasan maksud
pengirimannya.
Informasi yang dihimpun dari Markas Polda Sulteng menyatakan, penyitaan tersebut
bermula dari operasi pengamanan hari raya dan tahun baru sejak Selasa (24/12)
malam.
Dalam pengejaran mobil yang dicurigai, tim Polres Kota Palu yang dipimpin Ajun
Komisaris Asma Lamadukeleng berhasil menghentikan sebuah mobil Toyota Kijang
abu-abu di Jalan Ketimun, Palu Barat pada hari Rabu sekitar pukul 10.00. Dari mobil
tersebut, polisi berhasil menemukan keseluruhan bahan tersebut.
Sopir mobil tersebut Sl (30) berhasil ditangkap dan saat ini masih diperiksa di Polres
Kota Palu. Sementara Ri (27) yang diduga sebagai pemilik bahan tersebut berhasil
meloloskan diri. "Pemiliknya sedang kita cari," kata Taufik.
Dari dalam mobil, polisi jugamenemukan sebuah tabung gas berikut tiga pelat nomor
polisi. Nomor palsu itu berupa dua nomor pelat kuning DN 1811 BE dan DN 1867 BP
serta sebuah pelat hitam DN 982 B.(DIK)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|