KOMPAS, Jumat, 27 Desember 2002, 6:59 WIB
Gereja di Palu Masih Dijaga Aparat Keamanan
Palu, Jumat
Gereja-gereja di kota Palu, Sulawesi Tengah, hingga Jumat (27/12) pagi masih dalam
penjagaan aparat keamanan dari tim gabungan, terutama oleh jemaatnya dan aparat
kepolisian.
Pantauan Antara menyebutkan, petugas siaga masih terlihat di pos-pos jaga darurat
yang diadakan di depan pintu masuk gereja sejak sepekan sebelum Natal hingga pagi
ini.
Penjagaan terlihat cukup mencolok tampak di empat gereja yang menjadi sasaran
ledakan bom pada malam Natal 2001 dan Tahun Baru 2002, yakni Gereja Pantekosta
Jl Gajah Mada, Gereja Advent Jl Setia Budi, Gereja Kristen Indonesia Jl Pattimura,
dan Gereja Indonesia Eklesia di Jl MH Thamrin.
Bahkan di pintu masuk Gereja Bala Keselamatan bertingkat empat di sekitar pusat
pertokoan Hasanuddin, terlihat beberapa personel militer dari Yonif 711/Raksatama.
"Penjagaan siang dan malam ini kami lakukan atas perintah atasan," tutur seorang
petugas siaga yang sedang piket di Gereja Bala Keselamatan dan menolak
disebutkan namanya.
Sebelumnya, Kapolresta Palu AKBP Drs Hakka Astana MW mengatakan
pengamanan rumah ibadah di wilayah kerjanya oleh petugas gabungan mulai H-7
hingga H+7 Natal dan Tahun Baru semata-mata sebagai upaya preventif dari
kemungkinan muncul hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita tidak mau kecolongan
seperti kejadian setahun lalu, dimana ada empat rumah ibadah dihajar ledakan bom,"
ungkapnya.
Astana menambahkan, selain mengamankan rumah ibadah dengan melibatkan
ratusan personel gabungan dibantu aktivis ormas keagamaan, pihaknya dalam
menghadapi Natal 2002 dan Tahun Baru 2003 mengamankan fasilitas vital, seperti
PLTD Silae, pusat pelayanan Telkom di Jl KH Ahmad Dahlan, serta Bandara Mutiara
dan Pelabuhan Pantoloan.
"Untuk tugas pengamanan itu, instansi kami menerjunkan lebih 800 personel pasukan
gabungan, dan ini belum termasuk pasukan tambahan dari kesatuan Perintis dan
Brimob yang perbantukan Polda Sulteng," paparnya.
Kapolresta Astana mengakui hingga H+3 Natal 2002, situasi kamtibmas di wilayah
kerjanya masih kondusif, bahkan jemaat semua gereja yang melaksanakan
misa/kebaktian Natal merasa aman dan khusyuk dalam beribadah.
Sementara dari kota Poso dilaporkan penjagaan sangat ketat diberlakukan aparat
keamanan saat berlangsung misa Natal 2002, menyusul terjadi kasus pembunuhan
sadis dan penculikan terhadap dua warga Desa Malei, Tojo (sekitar 25 km timur kota
Poso) pada Selasa (24/12) pekan ini.
Bahkan para jemaat yang melakukan misa Natal sempat menjalani pemeriksaan satu
persatu satu saat memasuki ruangan beribadah di gereja-gereja, terutama mereka
yang terlihat membawa bungkusan. (Ant/ima)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|