The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Manado Post Online


Manado Post Online, 29 Januari 2003

Ba'asyir Terlibat Bom Bali, Kapolri: Kami Punya Bukti

JAKARTA- Kapolri Jenderal Pol Da'I Bachtiar akhirnya bicara soal Ustad Ba'asyir. Kapolri mengaku memiliki keyakinan bahwa Abu Bakar Ba'asyir terlibat aksi pengeboman di Bali. ''Polri sudah punya buktinya kalau Jamaah Islamiyah (JI) ada di belakang pengeboman Bali. Termasuk Ba'asyir pimpinan JI ikut memberi restu pengeboman,'' ujar Da'I saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di gedung DPR, kemarin.

Da'I menjelaskan, kuatnya keterlibatan JI dalam pengeboman Bali, dilihat jaringan operasi organisasi tersebut. Nah, dalam jaringannya itu, saat memutuskan pengeboman dilakukan di Bangkok pada Februari 2002.. Dan rencana yang akan diserang akan kepentingan AS di Indonesia dan Singapura.

''Ya akhirnya perencanaan itu direalisasikan di Sari Club, Paddy's dan Konsulat AS di bali itu,'' ujar Da'i. Dia menambahkan bahwa pelaku pengeboman, yakni Muklas Cs sebelum dan sesudah pengeboman bertemu dengan Ba''syir.

Sementara itu Tim Pengcara Abu Bakar Ba'asyir Ahmad Michdan membantah kalau kliennya terlibat aksi pengeboman di Bali. Michdan yang dihubungi JPNN kemarin menyatakan, kliennya juga tidak pernah terlibat dalam organisasi yang bernama JI. ''Bagaimana bisa dituduh terlibat? Ustadz Ba'asyir itu termasuk yang mengutuk pengeboman,'' kata Michdan.

Dia menjelaskan, kalau Kapolri menuduh Ba'asyir terlibat pengeboman Bali, hanyalah dipaksakan yang hanya ingin memenuhi permintaan asing.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komjen Polisi Erwin Mappaseng yang ikut mendampingi Kapolri di sela-sela rapat kerja itu menjelaskan, Abdul Jabar mengakui bahwa pelaku peledakan bom malam Natal di Mataram adalah Husaid. Namun, yang bersangkutan, kata mantan Kapolda Jateng itu, telah tewas pada saat jihad di Ambon Oktober 2001. Kematian Husaid itu diketahui dari selebaran yang dipasang di Islamic Center, Solo.

Dijelaskan Mappaseng, Husaid adalah orang Jawa yang beristerikan orang Bima. Sedang ciri-cirinya adalah bermuka lonjong, rambut ikal dibelah bagian depan, pipi dan mata cekung, badan kurus dan jalannya agak membungkuk. Sedangkan kebiasaan yang sering dilakukan adalah mengenakan celana panjang sebatas mata kaki, serta memakai sandal kulit hitam dengan reslleting.

Sebenarnya, jelas Mappaseng menirukan pengakuan Jabar, para rekannya di Jawa tak sanggup untuk melakukan pengeboman di gereja GBIP Imanuel Ampenan, Mataram itu. Namun Husaid menyatakan kesanggupannya karena memang isterinya orang sana. Sehingga, dilakukanlah pengeboman tersebut.(jpnn)<<<<<

Risbang © Copyright 1996, MANADO POST Online
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kesui2001
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044