Media Indonesia, Selasa, 7 Januari 2003 08:57 WIB
Kapolda Maluku Bantah Insiden Baku Tembak Antar Brimob
AMBON--MIOL: Kapolda Maluku Brigjen Pol Bambang Sutrisno membantah isu
insiden baku tembak antara Brimob organik dengan Brimob Bawaah Kendali Operasi
(BKO) asal Jakarta di Markas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Senin
malam (6/1) sekitar pukul 20:00 WIT.
"Saya memang dapat laporan kalau terjadi salah paham antara satu anggota Brimob
organik dengan Brimob BKO tapi sudah diselesaikan dan mereka sudah saling jabat
tangan," katanya kepada Antara, di Ambon, Selasa pagi.
Kendati tidak bersedia merinci pokok permasalahan dan nama serta pangkat kedua
anggota yang salah paham, namun Kapolda mengakui kalau pihaknya telah
memerintahkan para komandan bataliyon dan Wakapolres P Ambon dan PP Lease
untuk membina para anggotanya.
Kesalahpahaman antara anggota Brimob itu ternyata menjadi isu hangat yang beredar
di masyarakat kalau telah terjadi saling baku tembak di Mapolres.
Kapolda berterima kasih pada para wartawan yang melakukan konfirmasi pada dirinya
untuk mengecek segala isu negatif yang berkembang di masyarakat, karena situasi
dan kondisi keamanan di Maluku yang semakin membaik perlu dijaga dan dipelihara.
Dalam kesempatan itu, Jenderal polisi berbintang satu ini menjelaskan Kapolri
Jenderal Polisi Da'i Bahctiar akan melakukan kunjungan kerja sehari pada Sabtu
(11/1) ke Maluku yang antara lain untuk mengunjungi pembangunan markas Brimob
Tantui Ambon.
* * *
Ditangani Mabes Polri
Sementara mengenai kasus pimpinan geng 'Cowok Keren' (coker), Berty Loupatty
dan belasan anak buahnya dalam kasus kasus peledakan maupun teror bom serta
penyerangan ke sejumlah wilayah di Ambonini, Kapolda Maluku, Brigjen Pol
Bambang Sutrisno menjelaskan bahwa masih ditangani Mabes Polri.
"Saya tidak tahu perkembangan itu. Setelah ditangkap, selanjutnya dievakuasi ke
Jakarta dan ditangani Koserse Mabes Polri,"katanya, di Ambon, Selasa.
Berty dan belasan anak buahnya ditangkap ataupun menyerahkan diri karena
merupakan tersangka sejumlah peledakan maupun teror bom, penyerangan ke Desa
Soya, Kecamatan Sirimau(Kodya ASmbon) dan pertikaian antarwarga Desa Porto
dan Haria, Pulau Saparua (Maluku Tengah).
Kapolda pun enggan mengungkapkan kemungkinan adanya permintaan Kapolri
Jenderal Da'i Bachtiar ataupun pejabat Mabes Polri lainnya bagi pengembangan
kasus Berty dan anak buahnya.
"Itu urusan Jakarta dan tidak ada arahan untuk pengembangan lanjutan di Ambon.
Namun, sekiranya itu diperintahkan, maka kami siap melaksanakannya sesuai
perintah atasan," tandasnya. (Ol-01)
Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
|