Media Indonesia, Kamis, 26 Desember 2002
Polda Sulteng Temukan 250 Kg Bahan Peledak
PALU (Media): Petugas Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) dan
Kepolisian Resort Kota (Polresta) Palu berhasil menemukan 250 kg amonium nitrat
(nitrate d'ammonium) di Palu Barat, kemarin.
Amonium nitrat buatan Prancis yang dikenal dengan sebutan Pupuk Matahari itu,
ditemukan dalam karung plastik masing-masing berisi 25 kg sebanyak sepuluh
karung, di dalam mobil Toyota Kijang di Jalan Ketimun, Kecamatan Palu Barat,
kemarin, sekitar pukul 10.30 Wita.
Bahan peledak itu ditemukan oleh Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat (Kasat
Bimas) Polresta Palu Ajun Komisaris (AK) Asma Dukalang.
Kapolda Sulteng Brigjen Taufik Ridha kepada wartawan di kantor polda, kemarin,
mengatakan, amonium nitrat itu diangkut dengan kendaraan dari Kecamatan Sojol,
Donggala, dengan tujuan kota Palu. Kendaraan tersebut tiga kali berganti nomor
polisi, yaitu DN 1881 BE, DN 1867 BD warna kuning, dan nomor polisi DN 982 B
warna hitam.
Menurut Ridha, bahan amonium nitrat itu bila dicampur dalam konsentrasi tertentu
dengan bahan bakar solar kemudian dikeringkan, akan menjadi bahan peledak.
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan sopir, Soleman, 41, bahan amonium nitrat
berkadar 34,50% nitrat itu dibawa dari Kecamatan Sojol, Pantai Barat, Kabupaten
Donggala, Sulteng. "Bahan itu dibawa dari Sojol dengan menggunakan kendaraan.
Kemungkinan berasal dari negara jiran, Malaysia, dengan cara diseludupkan,"
katanya.
Kapolda mengatakan, bahan amonium nitrat itu tidak mungkin diproduksi di daerah
setempat atau di daerah Sulteng, juga tidak diproduksi di Tanah Air, karena tidak ada
pabriknya.
Dia juga mengatakan, pihaknya belum dapat menyimpulkan kalau bahan amonium
nitrat itu akan digunakan untuk meledakkan sesuatu di daerah setempat. "Kami
belum sampai pada kesimpulan bahan amonium nitrat itu akan digunakan untuk
peledakan sesuatu, karena masih terus dikembangkan penyelidikannya," katanya.
Kapolda mengatakan, pihaknya saat ini tengah memburu seorang yang berinisial Ris
yang diduga sebagai pemilik bahan amonium nitrat itu. "Aparat sedang memburu
seorang yang berinisial Ris yang diduga menjadi pemilik bahan amonium itu,"
katanya.
Mengenai kemungkinan adanya keterkaitan bahan itu dengan kasus bom Makassar,
Kapolda Sulteng tidak bersedia memberikan kesimpulan atau dugaan yang terlalu
jauh. "Pihak aparat masih terus mengembangkan penyelidikan dan penyidikan,"
katanya. (HF/N-2)
Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
|