The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Sabtu, 25 Januari 2003

Penembakan Terjadi Lagi di Kodya Ambon, Satu Orang Terluka

AMBON (Media): Penghadangan dan penembakan terhadap kendaraan, kembali terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di kawasan Batu Merah Atas, Kecamatan Sirimau, Kodya Ambon, kemarin.

Kali ini yang dijadikan sasaran sebuah mobil pikap L 300 bernomor polisi DE 9130 AM yang dikemudikan oleh Hely Pelmelay, 23. Tidak ada korban jiwa dalam penembakan itu. Tetapi, seorang penumpang yang duduk di samping sopir terluka, terkena tembakan pada bagian sikunya.

Kapolda Maluku Brigjen Bambang Sutrisno dalam jumpa pers di Mapolda, kemarin, membenarkan telah terjadi penghadangan dan penembakan terhadap mobil di Jalan Jenderal Sudirman, Kodya Ambon, kemarin sekitar pukul 06.30 Wita.

Mobil yang menjadi korban penembakan itu datang dari pusat Kota Ambon, menuju Desa Passo Teluk Ambon Bagualla. Ketika melintas di kawasan Desa Batu Merah Atas diberondong oleh penembak misterius.

Berbicara kepada wartawan, Kapolda Maluku menegaskan pelaku penembakan adalah sekelompok orang yang menginginkan Ambon tetap kacau.

"Kelompok tersebut terus beraksi di Ambon. Mereka menginginkan Ambon tetap kacau," kata Bambang beberapa jam setelah kejadian. Dia yakin kelompok itu berada di belakang semua aksi kekerasan di Ambon. Hanya saja ketika diminta untuk menyebutkan kelompok yang dimaksud, Kapolda tidak bersedia menyebutkan. Dia khawatir ada pihak yang tersinggung kalau disebutkan identitasnya.

Menurut Kapolda, mobil L 300 yang dikemudikan oleh Hely Pelmelay itu diberondong tembakan oleh seorang pria yang mengenakan jaket berwarna hitam. Dalam melakukan aksinya pelaku menggunakan senjata genggam.

"Ketika melintas di Jalan Sudirman mobil ditembaki dari dua arah. Pelaku penembakan menggunakan senjata genggam dan melakukan aksinya dari jarak dekat. Pelaku penembakan masih kami selidiki," katanya.

Kapolda mengungkapkan tembakan pertama dilakukan dari arah depan sebanyak dua kali. Karena mobil tetap melaju, pelaku kembali menembak mobil tersebut dari arah belakang sebanyak tiga kali. Lokasi penembakan berjarak sekitar 10 meter dari pos jaga Arteleri Medan (Armed) 1 Bukit Barisan.

Kapolda membenarkan saat peristiwa terjadi, dua aparat Armed 1 Bukit Barisan berada tidak jauh dari mobil nahas tersebut.

Untuk kepentingan penyidikan, Kapolda menegaskan jajarannya sudah melakukan koordinasi dengan aparat TNI Sektor I Wilayah Ambon.

Sementara itu, Rudi Pormes, penumpang mobil L 300 yang duduk di samping sopir, yang tertembak pada bagian siku kanannya langsung dilarikan ke RSUD Haulussy Ambon.

Barang bukti berupa mobil dan satu buah proyektil disita aparat kepolisian. "Kami belum bisa memastikan jenis peluru dan senjata yang digunakan karena masih harus diperiksa di laboratorium forensik," kata Kapolda.

Kasus sebelumnya

Pada kesempatan yang sama, Kapolda mengatakan bahwa saat ini jajaran Polda Maluku sedang melakukan penyidikan terhadap dua kasus menonjol yang terjadi beberapa hari sebelumnya.

Dua kasus tersebut adalah peledakan dan pembakaran mobil di Batu Merah Bawah pada Selasa (14/1), yang menewaskan satu orang dan satu mobil terbakar. Kasus kedua adalah peledakan bom di Mardika pada Minggu (19/1). Menurut Kapolda dalam kasus peledakan bom di Mardika tidak ada korban.

Dari dua kasus tersebut, katanya, polisi berhasil menangkap satu orang yang diduga sebagai pelaku peledakan di Mardika, bernama Kalik Kaliobas. Saat ini tersangka ditahan di Polda Maluku. Selain menahan Kalik Kaliobas, penyidik menyita uang tunai Rp1.800.000 dari tersangka. Uang tersebut diduga sebagai bayaran atas aksi peledakan yang dilakukan.

Dalam jumpa pers kemarin, Kapolda tidak menyinggung peristiwa penembakan di hutan Waai, Ambon, pada Senin (20/1), yang menewaskan seorang warga Tulehu.

Terkait dengan keterlibatan anggota TNI dalam konflik Maluku. Kapolda mengaku saat ini antara TNI dan Polri akan membentuk tim koneksitas untuk melakukan penyelidikan. "Anggota tim dari Puspom TNI dan Mabes Polri. Polda Maluku hanya membantu," katanya.

Sedangkan terhadap Alex Manuputty yang saat ini berada di Ambon, Kapolda mengaku pihaknya terus melakukan pengawasan. Dia juga mengatakan telah memeriksa satu orang yang ikut menjemput Alex Manuputty di Bandara Pattimura, Ambon ketika pimpinan Republik Maluku Selatan (RMS) itu tiba di Ambon pada 7 Januari lalu. Saat itu anggota polisi yang menjemput Alex, memakai seragam lengkap serta bersenjata organik.

Menurut Kapolda, apabila pentolan RMS itu menolak untuk menghadiri persidangan di Jakarta pada 27 Januari mendatang, pihaknya akan melakukan upaya paksa, bila ada permintaan dari pengadilan. "Kalau ada perintah penangkapan dari Kapolri, akan saya tangkap," katanya.

Saat ditanya tentang kemungkinan Alex melarikan diri ke luar negeri seperti isu yang beredar di masyarakat Ambon, Bambang menegaskan hal itu tidak mungkin terjadi. (HJ/N-2)

Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kesui2001
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044