The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Jumat, 31 Januari 2003

Bom Meledak di Ambon, Delapan Tewas Seketika

AMBON (Media): Sebuah bom peninggalan Perang Dunia II meledak di Dusun Mamua, Desa Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon, menyebabkan delapan orang tewas seketika.

Korban yang tewas itu adalah Beang Pakuma, 40, Ahmad Soga, 35, La Sitima, 30, La Udin, 30, La Inta, 50, Hama Kasim, 28, La Uju, 38, dan La Umar, 30. La Umar sampai kemarin belum ditemukan kepalanya.

Peristiwa itu terjadi Rabu (29/1) sekitar pukul 19.15 WIT. Wakapolda Maluku Kombes A Bambang Suedi kepada wartawan di Ambon, kemarin, membenarkan terjadinya peristiwa ledakan bom itu.

Menurutnya, bom yang meledak itu merupakan bom sisa peninggalan Perang Dunia II, yang berasal dari pesawat tempur di masa perang itu. "Bom yang meledak itu merupakan sisa Perang Dunia II yang diluncurkan dari pesawat di Pulau Ambon," kata Bambang.

Ia menegaskan, sebelum meledak, bom tersebut diambil para korban dari rumah milik Muhamadia, warga setempat, yang sebelumnya sudah ditanam di dalam tanah selama enam bulan.

Bom yang diangkat beramai-ramai oleh delapan orang --yang semuanya menjadi korban-- itu kemudian dibawa ke pantai tak jauh dari rumah Muhamadia. Setibanya di pantai, bom tersebut digergaji para korban untuk diambil serbuk mesiunya. "Bom tersebut meledak dan menewaskan delapan orang," kata Bambang.

Warga yang mendengar bunyi ledakan segera menuju ke tempat asal ledakan. Para korban ditemukan sudah tewas dengan kondisi tubuh yang sudah hancur.

Menurut Wakapolda, mesiu dari bom tersebut diambil dan akan dirakit untuk mengebom ikan di perairan Pulau Seram, Maluku Tengah.

"Mesiu dari bom ini katanya akan dipakai untuk dibuat bom ikan. Bom ini merupakan temuan warga yang merupakan peninggalan Perang Dunia II," kata Bambang.

Untuk kepentingan penyelidikan dan mendeteksi jenis bom tersebut, Polda Maluku telah mengirimkan Tim Gegana ke tempat kejadian peristiwa (TKP). Dan hingga kini, menurut Wakapolda, barang bukti yang baru berhasil ditemukan di TKP adalah satu potongan lempengan besi dengan ukuran sekitar 30 sentimeter.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Pattimura Mayor CAJ Herry Suhardi mengatakan, bom yang meledak di pantai Desa Hila Pulau Ambon itu benar-benarmerupakan bom peninggalan Perang Dunia II. Ia menyebutkan, ledakan bom itu tidak berkaitan dengan konflik Maluku. Para korban semua adalah nelayan di desa setempat.

"Bom tersebut diambil mesiunya oleh para nelayan untuk dibuat bom ikan, tapi ternyata bom itu keburu meledak," katanya. Menurutnya, akibat daya ledakan yang kuat itu menyebabkan satu rumah milik warga roboh.

Ribuan peluru

Sementara itu, 1.841 butir peluru aktif ditemukan oleh pekerja bangunan di sebuah tanah lapang yang akan didirikan sebuah rumah di Jalan Trunojoyo No 80 Surabaya, kemarin.

Peluru jenis gerund bertuliskan GB 1941 VII itu kini diamankan di kantor Polsekta Tegalsari untuk dilakukan pengusutan lebih lanjut. Belum diketahui secara pasti siapa pemilik peluru tersebut.

Keterangan yang dihimpun Media di Polsekta Tegalsari menyebutkan, tanah itu milik Slamet Hartono, seorang pengusaha asal Surabaya, dan sejak seminggu sedang didirikan bangunan.

Untuk kepentingan bangunan itu Slamet Hartono dan keluarga mengontrak rumah di perumahan elite Graha Family, Jl Darmo Satelit, Surabaya.

Selama renovasi berlangsung, belasan tukang bangunan dikerahkan. Di samping itu juga dilengkapi dengan alat-alat berat untuk membangun fondasi. (HJ/FL/N-1)

Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kesui2001
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044