satunet.com, Senin, 06/01/2003, 10:23 WIB
TNI Minta Chris Sahetapy Buktikan Tuduhannya
INI BUKTINYA
satunet.com - Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Djoko Santoso minta anggota
DPRD Maluku Chris Sahetapy untuk membuktikan pernyataannya bahwa TNI/Polri
terlibat dalam kerusuhan di Maluku yang bernuansa SARA, yang terjadi sejak 19
Januari 1999.
"Saya sangat senang bila Chris Sahetapy bisa membuktikan pernyataannya bahwa
TNI/Polri terlibat dalam kerusuhan di Maluku sehingga bisa terungkap penderitaan
berkepanjangan masyarakat karena hancurnya berbagai sendi kehidupan," katanya,
di Ambon, Senin.
Pernyataaan Chris Sahetapy dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Maluku, beberapa
waktu lalu, sempat mendapat perhatian KSAD Jenderal TNI Ryamrizard Ryucudu
yang berkunjung ke Ambon, 24-25 Desember 2002.
KSAD saat itu minta Pangdam XVI agar memproses Chris Sahetapy dengan
pernyataannya di saat situasi dan kondisi keamanan di Maluku semakin membaik.
Bahkan, sejumlah komponen masyarakat di Maluku, terutama kota Ambon
memberikan reaksi bahwa pernyataan Sahetapy tidak tepat waktu karena
dikhawatirkan memperkeruh situasi keamanan yang semakin positif dan
memungkinkan masyarakat berinteraksi secara alamiah.
Djoko Santoso yang juga Pangkoopslihkam itu mengharapkan pernyataan yang
disampaikan hendaknya tidak berimbas pada memperburuk situasi keamanan.
"Jadi sekiranya, Chris Sahetapy memiliki bukti akurat dan otentik, silahkan
memprosesnya sesuai mekanisme hukum. Hanya, saya mau tegaskan bahwa TNI
maupun Polri sama sekali tidak terlibat secara institusi. Kalau secara oknum,
memang ada dan tengah dilakukan pemeriksaan terhadap tujuh personil TNI,"
tandasnya.
Djoko Santoso mengaku, tujuh personil TNI masih dalam proses pemeriksaan
sehingga jangan menuding sebelum terbukti. "Saya tidak 'tutup mata' terhadap oknum
personil TNI yang terlibat kerusuhan maupun masalah lainnya. Bila terbukti, maka
sanksi tegas siap diberlakukan. Bahkan, hingga pecat sekali pun. Hanya saja, sekali
lagi hendaknya pernyataan yang disampaikan tidak memicu emosi maupun
kemungkinan terjadinya kerusuhan baru," ujar Pangdam XVI. (ANT/hyo)
Copyright © 1999-2001 satunet.com Hak Cipta dilindungi undang-undang.
|