Liputan6.com, 14/01/03 23:40 WIB
Kasus Maluku
Bom Meledak di Ambon, 20 Saksi Diperiksa
14/1/2003 19:49 — Dari akibat ledakan dan serpihan bom yang berserakan di sekitar
lokasi, diduga bom di Batu Merah, Ambon, itu rakitan. Bom tersebut dilemparkan ke
mobil yang tengah melintas di lokasi tersebut. Tak ada korban jiwa dalam kejadian
ini.
Liputan6.com, Ambon: Sebanyak 20 saksi dimintai keterangan perihal bom yang
meledak di Jalan Sultan Hasanuddin, Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon,
Maluku, Selasa (14/1) siang. Bom pertama yang dilemparkan ke mobil angkutan kota
bernomor polisi DE 1350 AU, tidak meledak. Namun bom yang dilempar ke mobil
angkot DE 907 AU meledak dan menghancurkan kaca belakang. Hal itu dikatakan
Kepala Kepolisian Daerah Maluku Brigadir Jenderal Polisi Bambang Sutrisno di
Ambon, Selasa (14/1) petang.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, warga membakar sebuah kendaraan
minibus bernomor polisi DE 1113 AA yang diduga milik pelaku. Pasalnya, mobil
tersebut melintasi lokasi bersamaan dengan ledakan. Sopir Edy Singkeri terluka
parah di kepala dan tangan karena dilempari batu oleh massa. Sersan Satu TNI Edy
Suatemo dari Batalyon Artileri Medan I Brawijaya yang berusaha melerai juga terluka.
Untuk menghindari amukan massa, keduanya dibawa ke Pos TNI Yon Armed I, tak
jauh dari lokasi kejadian.
Ledakan tersebut juga menyebabkan kaca-kaca sejumlah rumah di sekitar lokasi
hancur berantakan. Dari akibat ledakan dan serpihan bom yang berserakan di sekitar
lokasi, Komandan Komondo Distrik Militer Ambon Letnan Kolonel TNI Yudi Sianipar
menduga bom tersebut jenis rakitan.
Peristiwa itu terjadi saat rombongan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Feisal Tamin bertatap muka dengan sejumlah tokoh masyarakat dan musyawarah
pimpinan daerah di kediaman Gubernur Maluku Sinyo Sarundajang. Situasi
keamanan kini terkendali, sedangkan beberapa menteri Kabinet Gotong Royong telah
kembali ke Jakarta melalui lokasi kejadian. Arus lalu lintas usai insiden tersebut
tampak kembali normal, kendati aparat keamanan tetap berjaga-jaga.
Sebelumnya, bom rakitan juga meledak di Lapangan Merdeka, Ambon, September
2002. Polisi belum mengetahui motif dan pelakunya. Dua saksi yang diduga
mengetahui peristiwa yang menewaskan empat orang itu telah diperiksa [baca:
Pengebom di Ambon Belum Terungkap].(COK/Sahlan Heluth)
© 2001 Surya Citra Televisi.
|