The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Rabu, 15 Januari 2003

Kapolda Maluku Bantah Mobil Keuskupan Jadi Sumber Bom

Ambon, Sinar Harapan - Kapolda Maluku, Brigjen Bambang Sutrisno, membantah bahwa sumber peledakan bom yang terjadi di jalan Sultan Hasanuddin, Desa Batu Merah, Kota Ambon, berasal dari mobil Suzuki Futura dengan nomor Polisi DE 1113 AA milik Keuskupan Amboina.

Kepada pers, di Mapolda Maluku, Selasa (14/1), Brigjen Bambang Sutrisno mengatakan beberapa saat setelah terjadi kejadian tersebut, ada media massa yang menyiarkan berita bahwa sumber peledakan bom berasal dari mobil Suzuki Futura dengan nomor Polisi DE 1113 AA milik Keuskupan Amboina.

"Dengan pemberitaan tersebut tentunya dapat memicu pertikaian baru di Maluku, namun untungnya kesadaran masyarakat semakin baik sehingga tidak terpengaruh dengan pemberitaan tersebut," katanya. Hingga saat ini, kata Bambang Sutrisno, pihak Kepolisian sementara melakukan pengusutan insiden tersebut.

Sementara itu, dua orang saksi mata insiden pelemparan bom tersebut mengaku ada oknum-oknum tertentu yang tak dikenal yang melakukan pelemparan dan pembakaran mobil.

Salah satu saksi mata, Dominggus Paul, yang menjadi kondektur pada mobil angkutan kota dengan nomor Polisi DE 1350 AU, kepada SH, di Mapolda Maluku, menjelaskan ketika mobilnya melintas ruas jalan tersebut tiba-tiba seorang laki-laki dengan ciri-ciri memakai topi rimba warna keabu-abuan, baju lengan panjang warna krem, keluar dari Ruko Batumerah dan melemparkan sebuah bom kearah mobil jenis kijang tersebut.

"Namun bom yang dilemparkan itu mengenai bemper belakang bagian kiri kemudian menggelinding di jalan dan pada saat yang sama muncul mobil Carry DE 907 AU melewati jalan tersebut dan bom tersebut kemudian meledak tepat di belakang mobil Carry tersebut sehingga mengakibatkan kaca bagian belakangnya pecah," jelasnya.

Sementara itu saksi mata lainnya, Pastor Edo Basembun MSc, mengaku bom tersebut meledak pada jarak tiga meter dari mobilnya dan mengenai rekannya yang duduk di kursi depan mobilnya.

"Namun ketika beberapa ratus meter dari TKP (tempat kejadian perkara) mobil yang dikendarai saya bannya pecah dan kemudian saya mengemudikannya hingga ke bengkel terdekat," kata Pastor Edo kepada SH, di Ambon, Selasa (14/1).

Dikatakan, pada saat dirinya berada di bengkel tersebut tiba-tiba datang dua orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor dan langsung menemuinya dan mengatakan bahwa dirinya yang melempar bom dan meminta mobil miliknya segera dibawa ke TKP.

Ia mengaku, pelaku peledakan bom bukan berasal dari mobilnya namun ada oknum tertentu yang berada di pinggir jalan, namun waktu pelemparannya bersamaan ketika dirinya melewati daerah tersebut dan hanya berjarak tiga meter dengan mobil yang terkena ledakan bom tersebut. "Bagaimana saya disebut sebagai pelaku pelemparan bom sedangkan rekan saya pun terkena serpihan ledakan bom tersebut"" katanya.

Hingga Rabu (15/1) pagi ini situasi dan kondisi keamanan di Kota Ambon sudah kembali kondusif.

Sementara itu seorang staf intel Kejaksaan Tinggi Maluku, Solifan Martin (23), tewas dalam insiden itu Rabu (15/1) pagi di RS GPM Ambon, karena terkena lemparan batu bata pada bagian kepalanya. Kejadian berawal ketika Solifan sedang mencari data tentang pelemparan bom tersebut. Pada saat itu sedang terjadi amuk massa yang membakar mobil Suzuki Futura. Saat itulah massa mengira Solifan sebagai salah satu pelaku pelemparan bom sehingga oleh massa dilempari batu yang akhirnya mengenai kepalanya.

Bukan Konflik Agama

Penjabat Gubernur Maluku Sarundajang secara tegas membantah kalau ledakan itu karena konflik agama dan tidak terkait dengan kedatangan rombongan menteri dan 14 pejabat negara lainnya ke Ambon. "Itu tidak benar. Yang pasti, pelaku adalah oknum yang tetap menginginkan Ambon (Maluku, Red) terus begolak," tegas Sarundajang yang dihubungi SH melalui ponselnya, Selasa (14/1) malam.

Mantan penjabat Gubernur Maluku Utara ini juga membantah selentingan isu berkembang yang menyatakan kalau aksi pemboman tersebut bakal memicu konflik antara warga beragama Katolik dan non Katolik. Isu tersebut diakui Sarundajang, berkembang lantaran mobil yang dibakar massa itu adalah mobil dinas milik keuskupan Amboina. (izc/nov)

Copyright © Sinar Harapan 2002
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kesui2001
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044