detikcom, Kamis, 02/09/2004 14:23 WIB
Mahasiswa Papua Minta Pepera '69 Diulang
Reporter: Budi Hartadi
detikcom - Surabaya, "Perjuangan rakyat Papua menyatu dengan perjuangan rakyat
Indonesia dalam menentukan hak-hak demokrasi kita yang dirampas oleh rezim
antirakyat."
Demikian orasi demonstran yang terdiri dari puluhan aktivis Aliansi Mahasiswa Papua
(AMP) di depan Gedung Grahadi, Jl. Gubernur Suryo, Surabaya, Kamis (2/9/2004).
Mereka menuntut diadakannya revisi ulang Peraturan Pendapat Rakyat (Pepera)
tahun 1969.
Mereka juga menyatakan, mulai hari ini yang namanya Mega, Amien Rais, dan Gus
Dur, telah tunduk dan takluk pada tentara dan tidak pernah berpihak pada rakyat.
Kepada wartawan, Sekjen AMP Hanz Gebse menyatakan, aksi itu bertujuan
menyatakan pada masyarakat bahwa Pepera yang dilaksanakan tahun 1969 tidak
demokratis karena dalam menjalankan Pepera, pemerintah tidak lagi menjalankan
hak-hak rakyat Papua. Karena itu mereka menuntuk diadakannya Pepera ulang
dengan opsi tetap bergabung dengan RI atau tidak.
Dalam aksinya, pendemo mengenakan pakaian adat Papua dan membawa sejumlah
poster antara lain bertuliskan "Mega Hasyim agen imperialis... ayo lawan",
"Penjarakan pelanggar HAM, "Bubarkan Kodam, Kodim, dan Koramil sekarang juga".
Aksi berjalan tertib dan dijaga puluhan aparat keamanan. (nrl)
© 2004 detikcom, All Rights Reserved.
|