HarianKomentar.Com, 21 December 2004
Bom Intai Lokasi Keramaian Manado
Warga Sulut dan Manado khususnya harus waspada. Pasalnya, ada sinyalemen
bahwa pelaku teror bom telah berkeliaran dan mengintai sejumlah lokasi yang ramai
di kota ini untuk dilepas bom. Hal ini terungkap dari penuturan JB alias Jop yang
mengaku pernah akan disewa orang tak dikenal untuk melepaskan bungkusan berisi
bom di salah satu pusat keramaian di Manado.
Adanya informasi ini turut di-benarkan Kapolresta Manado, AKBP Drs Hengkie
Kaluara ke-tika dikonfirmasi Komentar, ke-marin (20/12). Namun begitu, Kaluara
mengatakan, infor-masi dari Jop itu masih akan ditelusuri lagi oleh pihaknya.
"Informasi itu harus diteliti lagi kebenarannya, apalagi peris-tiwa itu sudah sekitar
sebulan lalu terjadi, tetapi tidak dila-porkannya," ungkap Kaluara.
Jop sendiri tidak langsung melaporkan hal tersebut kare-na takut dan merasa
terancam. Menurut informasi yang diper-oleh koran ini, cerita Jop itu di-ketahui
setelah dia keceplosan bicara di sebuah rumah kopi di kawasan Jalan Sam Ratulangi,
dan kemudian sejumlah orang yang mendengarnya langsung melaporkan ke polisi.
Dari penuturan Jop yang juga dikenal sebagai salah satu loper koran, kejadian itu
berlangsung awal November lalu. Saat itu dia sedang menjaja koran di Jalan Samrat,
tiba-tiba dirinya di-dekati dua orang yang tak dike-nalnya. Kedua orang itu
meng-gunakan sebuah mobil Terrano berwarna gelap. Selanjutnya, kedua pria itu
menawari Jop agar membawa dan meletakan sebuah bungkusan yang didu-ga berisi
bom, ke suatu tempat perbelanjaan di kota ini diduga Megamall.
Jika Jop bersedia, kedua pria itu menjanjikan akan memberi imbalan uang jutaan
rupiah. Untungnya Jop menolak tawar-an tersebut karena curiga di-campur perasaan
takut. Na-mun informasi berharga ini ba-ru terungkap Senin (20/12) ke-marin, saat Jop
menceritakan pengalamannya itu di sebuah warung kopi. Warga sekitar yang
kebetulan mendengar in-formasi penting itu kemudian melaporkannya ke pihak
kepo-lisian.
Selanjutnya, pihak kepolisian langsung membawa Jop untuk dimintai keterangan di
Polresta Manado. Sampai kemarin, tim Satuan Gabungan Anti-Teroris (SGAT)
Polresta Manado masih melakukan penyelidikan atas kebenaran informasi tersebut.
Kapolresta Hengkie Kaluara sendiri menambahkan, infor-masi itu masih ditelusuri
pihak-nya. Namun begitu, kata dia, jauh hari sebelum Natal dan Ta-hun Baru,
pihaknya memang telah melakukan langkah-langkah antisipasi atas bahaya teror ini.
Dijelaskannya, awal-nya pihaknya melakukan lang-kah preventif yaitu dengan
me-ngadakan koordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh ma-syarakat dan tokoh
agama. Se-lanjutnya, pihaknya melakukan langkah preventif dengan patroli di
tempat-tempat rawan, seperti gereja dan tempat-tem-pat pelaksanaan ibadah Natal
atau pohon terang. "Untuk langkah preventif ini, diprio-ritaskan kepada anggota
Ba-binkambtibmas agar wajib hadir dalam setiap acara ter-sebut," jelas Kaluara.
Namun begitu, Kapolresta me-ngingatkan, agar warga juga tetap waspada. "Dalam
me-nyambut Natal dan Tahun Baru baru ini, kita jangan terlena dengan pesta-pesta.
Tetapi juga harus tetap mewaspadai situasi yang berkembang di tengah-tengah kita,"
imbaunya.
Pada bagian lain, Kapolresta juga menginformasikan, bahwa pihaknya sempat
mengaman-kan delapan orang asal Sula-wesi Selatan dengan gerak-gerik
mencurigakan, Kamis (16/12) pagi, di Hotel Merpati. Mereka yang ketika itu
meng-aku akan berdagang obat-obat-an di daerah ini, datang dengan menggunakan
truk yang juga mengangkut dua buah sepeda motor. Selain itu, Sabtu (18/12) pekan
lalu pihak Polresta Ma-nado juga sempat mengaman-kan sekitar 30 warga asal Jawa
yang datang ke daerah ini de-ngan alasan akan berdagang makanan.
Ditegaskan Kaluara, mereka semua sudah didatakan. "Kita sudah mengambil data,
sidik jari dan foto mereka, sebagai langkah antisipasi," tegas Ka-luara. Lanjutnya
supaya nanti kalau-kalau ada peristiwa te-roris, polisi gampang mela-caknya. Untuk
itu, anggota te-tap mengawasi aktivitas mereka di daerah ini.(gus)
|