The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Sabtu, 06 November 2004

Pengusaha Butuh Insentif Khusus untuk Berusaha di Maluku

Ambon, Kompas - Setelah konflik yang terjadi sejak tahun 1999 reda, pengusaha di Maluku membutuhkan insentif khusus dari pemerintah untuk memulai kembali usahanya. Meskipun demikian, insentif itu harus diberikan secara selektif agar tidak dimanfaatkan oleh oknum pengusaha yang hanya mencari kredit murah di Maluku, namun tidak digunakan untuk berinvestasi di sana.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah Provinsi Maluku Daantje W Sohilait, Jumat (5/11), mengatakan, kerusuhan yang terjadi di Maluku lima tahun silam membuat para pengusaha kehilangan berbagai asetnya. Kondisi itu diperparah oleh banyaknya utang dan kredit macet yang timbul karena aset yang dibiayai oleh pinjaman tersebut tidak dapat difungsikan.

Sebagian besar pengusaha yang hengkang dari Maluku, khususnya di Ambon, adalah pengusaha yang bergerak di sektor perdagangan. Pertokoan milik mereka yang terdapat di beberapa ruas jalan, seperti Jalan AY Patty, AM Sangadji, dan di sekitar Ambon Plaza, habis terbakar saat kerusuhan.

Untuk merangsang bangkitnya kembali dunia usaha dan menarik kembali para pengusaha yang pergi meninggalkan Maluku, menurut Daantje, pemerintah perlu memberikan insentif khusus. Insentif itu berupa pembebasan kredit bermasalah yang muncul akibat kerusuhan dan suntikan dana untuk modal kerja. Namun, Daantje tidak setuju jika penghapusan kredit macet itu juga diberlakukan untuk kredit macet yang terjadi sejak sebelum kerusuhan.

Meskipun demikian, Daantje berharap agar dalam pemberian insentif dan berbagai kemudahan kepada pengusaha itu diberikan secara selektif. Sebab, ada tanda-tanda pengusaha dari luar Maluku yang hanya ingin memanfaatkan kredit lunak, tetapi tidak digunakan untuk berusaha di Maluku.

Kondusif

Masalah keamanan yang selama ini menjadi kekhawatiran sebagian pengusaha untuk kembali menanamkan modalnya di Maluku, menurut Danntje, tidak perlu ditakutkan. Menurut dia, kondisi keamanan di Maluku sudah kondusif untuk berusaha.

Ditemukannya sejumlah bom di beberapa tempat, tambah Daantje, bukanlah ancaman yang mengganggu keamanan investasi di Maluku. Bom yang ditemukan di Maluku umumnya berupa bom rakitan, mirip petasan dalam ukuran besar, yang memiliki karakteristik berbeda dengan berbagai bom yang meledak di Jakarta.

Untuk menjamin keamanan aset mereka di Maluku, Daantje menyarankan para pengusaha tersebut mau merekrut warga sekitar untuk menjadi karyawan di perusahaan mereka. Meskipun pengusaha harus menginvestasikan sebagian dana mereka untuk mendidik tenaga lokal, namun itu diyakini bisa mengamankan perusahaan mereka seandainya konflik terjadi lagi. (MZW)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/koedamati
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044