KOMPAS, Senin, 08 November 2004
"Sweeping" Petasan Antisipasi Bom
Ambon, Kompas - Penyisiran (sweeping) terhadap senjata tajam dan bahan peledak
kembali digelar Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease. Apabila
selama ini penyisiran dilakukan di jalan-jalan, hari Sabtu malam lalu penyisiran
dilakukan di tempat-tempat keramaian.
Kepala Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Ajun Komisaris Besar
Leonidas Braksan, Minggu (7/11), mengatakan bahwa sasaran utama yang menjadi
target penyisiran Sabtu malam tersebut adalah petasan. Meskipun demikian, senjata
tajam, bahan peledak, dan segala sesuatu yang memiliki kemungkinan menimbulkan
gangguan keamanan tetap diantisipasi.
Selama ini keberadaan petasan di Ambon sangat mengganggu dan menimbulkan
keresahan masyarakat. Petasan biasanya dinyalakan di dekat pejalan kaki yang
lewat untuk mengagetkan mereka.
Masyarakat juga masih mengalami trauma pascakonflik dengan bunyi ledakan,
termasuk suara petasan yang mirip dengan bunyi bom. Jadi, warga Kota Ambon
banyak mengeluhkan maraknya petasan tersebut.
Di samping itu, petasan juga berpeluang besar untuk dijadikan bom. Penggunaan
petasan dalam jumlah besar dapat menimbulkan dampak ledakan yang sama dengan
sebuah bom. Terlebih lagi, selama bulan Oktober ditemukan belasan bom di beberapa
lokasi serta beberapa kali teror bom di sejumlah gedung perkantoran. "Saat ini untuk
memperoleh bahan peledak agak sulit sehingga bahan baku petasan dengan sedikit
modifikasi dapat diubah menjadi sebuah bom," kata Braksan.
Tampilan petasan dengan bom tersebut juga mirip. Bila petasan menggunakan wadah
kertas untuk menampung bahan peledaknya, pada bom digunakan kaleng atau pipa
besi. Untuk menambah daya ledak bom, biasanya digunakan paku. Bom-bom yang
ditemukan di Ambon umumnya menggunakan sumbu bakar, sama dengan petasan.
(MZW)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|