The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Selasa, 09 November 2004

Sopir Angkutan Tewas Ditembak di Poso

Makassar, Kompas - Situasi Kota Poso di Provinsi Sulawesi Tengah yang mulai tenang setelah kasus pembunuhan Kepala Desa Pinedapa Carminalis Ndele, Senin (8/11), kembali diguncang aksi penembakan. Sopir angkutan kota bernama Imbo ditembak dalam jarak dekat oleh pengendara sepeda motor di kawasan Kelurahan Madale, Kecamatan Poso Kota, sekitar pukul 10.40. Imbo tewas seketika.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas, aksi itu dilakukan oleh penembak misterius yang menggunakan sepeda motor warna hitam. Saat itu Imbo tengah menyetir angkutan kota (angkot) dari arah Madale menuju Tentena. Di dalam angkot ada lima penumpang. Ketika melintas di sekitar Kelurahan Madale, sebuah sepeda motor yang ditunggangi dua orang memepet angkot.

Tanpa bicara apa-apa lagi, seseorang yang duduk di boncengan motor itu langsung melepaskan tembakan ke wajah Imbo. Korban terkulai dengan luka menganga di bagian bawah telinganya. Lima penumpang di dalam angkot itu panik. Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Poso sebelum dibawa ke tempat tinggalnya di Tentena.

Sudah dirancang

Komandan Kodim (Dandim) 1307 Poso Letkol (Inf) Ray Gunawan yang dikonfirmasi kemarin mengatakan, peristiwa itu sepertinya sudah dirancang. "Ini merupakan sindikat, rangkaiannya sudah tersistem," katanya. Dikatakan, sebelumnya saat Imbo melintas dari arah Tentena menuju Madale, tiba-tiba dari pinggir jalan di semak-semak ada yang berteriak, "Om Imbo lewat". Teriakan itu sepertinya kode, tetapi saat itu dianggap biasa saja, terlebih lagi situasi Poso sudah mulai kondusif.

Namun, begitu Imbo membawa kendaraannya kembali ke arah Tentena, tiba-tiba dia dipepet sepeda motor dan langsung ditembak dengan senjata laras pendek. Menurut saksi mata, antara lain lima penumpang angkot itu, kata Ray, penembaknya memiliki ciri-ciri antara lain rambut gondrong, mengenakan baju biru, memakai topi, dan menggunakan sandal.

Setelah melepaskan tembakan, sepeda motor itu langsung kabur. "Aparat gabungan langsung kami terjunkan untuk terus mengejar pelakunya. Kami terus memburunya sampai ke kawasan pegunungan. Kami terus mem-back up polisi," kata Ray.

Menurut Ray, Imbo yang warga keturunan itu sejak kerusuhan meletus pindah dari Poso ke Tentena. Kini setelah situasinya mulai kondusif, dia mulai berani lagi menarik angkutan untuk trayek Tentena-Madale.

Sekarang ini, ujar Ray, aparat gabungan (Polri/TNI) berusaha mencegah agar peristiwa itu tidak terus berdampak negatif. Selain mengejar pelaku penembakan, aparat juga berusaha agar situasi tetap kondusif. Saat ini di Poso ada sekitar 700 personel polisi dan 686 anggota TNI yang bersiaga penuh.

Jangan terprovokasi

Peristiwa penembakan itu seakan menambah daftar kelam situasi Kota Poso. Jumat dini hari pekan lalu warga Poso dikejutkan oleh kasus pembunuhan Carminalis Ndele (49), Kepala Desa Pinedapa, Kecamatan Poso Pesisir Utara.

Kepala korban ditemukan warga saat dibuang oleh pengendara mobil Kijang warna perak di daerah Kelurahan Soya, Poso Kota. Kepala itu di bungkus dalam sebuah plastik. Jumat sore, bagian tubuh korban ditemukan di jurang di tepi jalan di Desa Pinedapa, sekitar 30 kilometer dari lokasi penemuan potongan kepala.

Peristiwa itu sempat memicu kemarahan warga. Mereka ingin mencari sendiri pelakunya. Namun, aparat kepolisian segera menenangkan situasi. Kepala Kepolisian Daerah Sulteng Brigjen (Pol) Aryanto Sutadi meminta pihak keluarga korban dan warga agar tidak terprovokasi oleh kejadian itu. (SSD)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/koedamati
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044