KOMPAS, Kamis, 14 Oktober 2004
Polres Poso Tetapkan Sembilan Orang Lagi Jadi Target Operasi
di Poso
Poso, Kompas - Kepolisian Resor Poso menetapkan sembilan orang lagi sebagai
target operasi. Mereka yang dijadikan target operasi tersebut diduga merupakan
bagian kelompok yang kerap melakukan gangguan keamanan di Poso, terutama
dalam kasus penembakan gelap.
Meski menyebutkan adanya sembilan orang target operasi itu, Kepala Polres Poso
Ajun Komisaris Besar Abdi Dharma di Poso, Selasa (12/10) siang, menolak
menjelaskan detail kesembilan orang itu. Hanya saja aparat keamanan menduga
kesembilan orang tersebut masih terkait dengan kelompok bersenjata yang selama
ini bergerak di wilayah Poso dan sekitarnya. Polisi sudah menangkap sebagian
anggota kelompok Santoso dan Sofyan alias Fian yang diduga juga terkait dengan
kasus penembakan di Kota Palu, seperti yang terjadi pada Jaksa Ferry Silalahi
maupun Pdt Susianty Tinulele. Hal itu terungkap dari uji balistik yang menunjukkan
bahwa senjata dan peluru yang digunakan dalam kasus itu identik.
Dalam paparannya saat menerima rombongan press tour Departemen Pertahanan,
Abdi menyebutkan, meskipun relatif kondusif, masih belum ada jaminan bahwa
kondisi itu akan terus bertahan, terutama sebelum seluruh bagian kelompok
pengacau keamanan di Poso dan sekitarnya itu tertangkap.
Hadir dalam pertemuan itu, Komandan Komando Distrik Milter (Kodim) 1307/Poso
Letnan Kolonel IGK Rai Gunawan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Kabupaten Poso
M Amirullah Sia, Ketua Kelompok Kerja Deklarasi Malino Kabupaten Poso Yahya
Mangun dan anggotanya, seperti M Daeng Radja dan Frits Sam Purnama.
Menimbang kondisi Poso dan sekitarnya sebagai bekas wilayah konflik yang masih
harus diperhatikan secara ekstra, polisi bersama tentara juga aktif melakukan razia
senjata api untuk mencegah penggunaannya pihak yang tak berhak. Aparat
keamanan menjanjikan, masyarakat yang bersedia menyerahkan senjatanya secara
sukarela tidak akan menerima konsekuensi hukum apa pun. Hanya, warga yang
tertangkap memiliki senjata saat razia petugas tindakan hukum akan berlaku tanpa
pandang bulu, seperti yang diberlakukan atas seorang mantan tentara dan calon
anggota DPRD setempat yang kedapatan menyimpan senjata api dan amunisi.
Data yang dihimpun Pemprov Suteng sejak Januari 2004 setidaknya tiga kasus
penembakan orang tak dikenal. Dua korban meninggal, masing- masing seorang
dalam penembakan di Kecamatan Poso Kota dan Kecamatan Poso Pesisir akhir
Maret. Penembakan gelap juga menyebabkan setidaknya seorang terluka berat
akibat penembakan di Universitas Sintuwu Maroso di Poso Kota. (DIK)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|