KOMPAS, Kamis, 18 November 2004
Kabupaten di Jateng Jadi Tempat Pelatihan Teroris
Semarang, Kompas - Enam kabupaten di Jawa Tengah ditengarai menjadi tempat
pelatihan dan perekrutan anggota baru kelompok teroris. Komplotan itu
memanfaatkan daerah yang relatif terpencil dengan pandangan keagamaan dan aliran
yang fanatik, serta cenderung eksklusif.
Demikian diungkapkan Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jateng Inspektur Jenderal
Chaerul Rasjid, Rabu (17/11) di Semarang, Jateng. Irjen Chaerul mengatakan hal ini
menjawab pertanyaan Kompas perihal hasil investigasi Polda Jateng tentang
sinyalemen masuknya tokoh teroris ke wilayah ini.
"Enam daerah itu kami pantau terus. Mereka cukup rapi dalam memanfaatkan kondisi
suatu daerah untuk melatih dan merekrut anggota baru. Saya tak akan membiarkan
mereka seenaknya melakukan aktivitas yang tujuannya merugikan masyarakat,"
papar Chaerul yang menolak menyebutkan enam daerah itu.
Meski ia tak mengelak, kalau salah satu daerah itu ada di perbatasan dengan Jawa
Barat, yaitu Kabupaten Brebes. Menurutnya, di sebuah daerah di wilayah selatan
Brebes terdapat komunitas yang erat kaitannya dengan ekstrimisme Kartosuwiryo
(mantan pimpinan Darul Islam). Sejumlah aktivitas pelatihan terorisme banyak
dilakukan di sebuah kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat.
Ciri khas daerah yang digunakan aktivitas pelatihan komplotan teroris cenderung
terpencil. Eksklusifisme dan tertutup dengan masyarakat sekitarnya juga menjadi
cirikhas kelompok ini.
Meski menjadi tempat latihan dan perekrutan belum ada indikasi Jateng sebagai
markas komplotan teroris. "Kalau tempat perekrutan, saya jawab, ya. Tetapi kalau
menjadi markas, tampaknya belum ke arah sana. Namun, semuanya harus
diwaspadai," paparnya.
Gejala ekstrimisme ini cukup rentan terjadi di Jateng. Pasalnya, aliran keagamaan
pada masyarakat Jateng plural. Di beberapa daerah, telah menunjukkan gejala
ekstrimisme itu, seperti di Blora dan Brebes.
"Pada dasarnya, masyarakat Indonesia itu rentan dengan konflik yang didasarkan
pada ekstrimisme itu, tak terkecuali Jateng. Bila kelompok tertentu yang tak
menginginkan republik ini memanfaatkan potensi kerawanan itu, konflik
antarmasyarakat bisa meletus. Jadi, jangan biarkan provokator ini memanfaatkan
kondisi yang ada," ungkapnya.
Sementara Kepala Kepolisian Resor Brebes Ajun Komisaris Besar Bambang
Purwanto, mengatakan, satu kecamatan di Brebes disinyalir sudah cukup lama
digunakan untuk aktivitas pelatihan terorisme. Daerah tersebut berbatasan dengan
Cilacap di sebelah selatan dan dengan Kuningan di barat.
"Kecamatan ini seperti di tengah-tengah gunung dan terpencil. Di dalamnya ada
aktivitas pelatihan itu. Orang tak tahu apa yang sebenarnya dilakukan. Selain
terpencil, secara sosial mereka juga tak banyak yang tahu. Siapa mereka," paparnya.
(J13)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|