Media Indonesia, Selasa, 14 September 2004 17:45 WIB
NUSANTARA
Ancaman Bom Kembali Terjadi di Surabaya
SURABAYA--MIOL: Aksi ancaman bom kembali terjadi di Surabaya, Selasa, kali ini
melanda Sekolah Menengah Atas (SMA) Santa Maria di Jalan Raya Darmo Surabaya
yang dilakukan penelpon gelap berjenis kelamin perempuan.
Informasi yang diperoleh di Surabaya menyebutkan ancaman bom pertama kali
diterima seorang staf SMA Santa Maria bernama Yayuk sekitar pukul 10.15 WIB dari
seseorang berjenis kelamin perempuan yang tidak menyebutkan identitasnya.
Kepada Yayuk, penelpon gelap itu mengatakan bahwa sekitar 30 menit lagi akan ada
sebuah bom meledak di sekolah tersebut.
Mendapat ancaman seperti itu, Yayuk pun memberitahu Kepala Sekolah SMA
setempat yang kemudian meneruskan ke pihak kepolisian.
"Kami sengaja tidak memberitahukan kepada siswa agar tidak panik," katanya.
Selang beberapa saat kemudian, sejumlah aparat kepolisian dari Polsekta Tegalsari
dan Tim Gegana Polda Jatim turun ke lokasi kejadian. Dengan menggunakan metal
detektor, anggota Tim Gegana melakukan penyisiran pada seluruh sudut sekolah.
Sekitar satu jam melakukan penyisiran, anggota Gegana Polda Jatim tidak
menemukan indikasi adanya bom sebagaimana diancamkan penelpon gelap.
Pada saat anggota Gegana melakukan penyisiran, para siswa SMA dan SMP Santa
Maria sedang beristirahat dan terlihat menyaksikan kegiatan polisi tersebut.
Kapolresta Surabaya Selatan AKBP Alex Sampe yang berada di lokasi kejadian
mengatakan ancaman bom itu tidak terbukti dan diduga hanya ulah orang yang tidak
bertanggung jawab.
Menurut sejumlah guru SMA Santa Maria, sekitar dua tahun lalu sekolahnya itu juga
pernah mendapat ancaman bom dan sempat meminta seluruh siswanya pulang untuk
menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tapi kali ini, kami tidak pulangkan anak-anak, karena saya yakin bom itu tidak ada,"
ujar seorang guru SMA Santa Maria.
Beberapa hari sebelumnya, ancaman bom juga terjadi Pusat Kebudayaan Perancis
(CCCL) dan Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya.
Aksi ancaman bom itu sempat membuat aparat kepolisian setempat meningkatkan
kewaspadaan menyusul terjadinya ledakan bom di depan Kedubes Australia di
Jakarta pada 9 September lalu. (Ant/O-2)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|