Media Indonesia, Sabtu, 13 November 2004 20:47 WIB
HANKAM
Meski Aman Terkendali Tapi di Poso Lima Tewas Terkena
Ledakan Bom
POSO--MIOL: Masih ingat ledakan di dekat Kedubes Australian yang hanya
beberapa detik Kapolri menyebut situasi aman? Kasus di Poso juga demikian.
Aparat sudah terbiasa dengan ucapan aman, namun bom tetap saja menelan
korban lima nyawa.
Bom tersebut meledak 'di depan' hidung polisi, karena hanya berjarak puluhan meter
dari Markas Polres Poso.
Begitu kejadian Sabtu bagi, dua orang tewas yakni Ny Darce (40) dan Ny Remon
(40), meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) sesaat setelah terjadi ledakan
keras di depan Pasar Sentral Poso Jln Pulau Sumatera.
Dan hingga Sabtu petang bertambah lagi menjadi lima orang. Tiga korban yang tewas
terakhir yakni Ny Imi Doli dan Ny Altin alias Alterni, masing-masing berusia sekitar
30-an tahun, serta Ny Nova alias Dondo (26).
Informasi diperoleh ANTARA dari Polda Sulteng, Sabtu malam, menyebutkan Ny Imi
Doli dan Altin meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSU Undata Palu,
sedangkan Ny Nova meninggal saat menjalani perawatan di RSU Parigi.
Ketiga korban ini mengalami luka serius di sekujur tubuh pada Sabtu siang. Tubuh
kedua korban pertama ini dilaporkan tercabik-cabik akibat terkena serpihan bom
tersebut.
Sementara empat korban yang mengalami luka serius akibat ledakan itu, yakni
Yahya Aling (38), Yusuf Woku (68), Elfin, dan Ny Warni Mores.
Korban Aling sedang menjalani perawatan intensif di RSU Undata Palu, Woku dirawat
di RSU Parigi, Elvin dan Ny Warni Mores mendapatkan penanganan tim medis di
RSU Poso.
Coa simak. Menjawab pertanyaan, AKP Teddy DS, perwira siaga di Mapolda Sulteng
mengatakan sekalipun terjadi ledakan bom di kota Poso dengan mengakibatkan
sejumlah orang tewas dan cedera, namun situasi kamtibmas di seluruh Kabupaten
Poso hingga Sabtu malam masih aman dan dalam kendali aparat. Lagi-lagi istilah
aman terkendali begitu tragedi sudah terjadi.
"Infornasi yang kami terima dari polres di sana hingga pukul 19:00 Wita menyatakan,
situasi di seluruh wilayah Poso masih tenang, dan arus lalu lintas di jalan
Trans-Sulawesi melalui kota Poso-Tentena-Pendolo masih berjalan lancar," tuturnya.
Teddy juga mengatakan, sekitar 40 menit setelah terjadi ledakan bom, Kapolda
Sulteng Brigjen Aryanto Sutadi didampingi Karo Bina Mitra Kombes Arief Rachim dan
Direktur Intelpam AKBP Budi Sudjono meluncur ke Poso menggunakan helikopter
patroli untuk melihat langsung Poso yang aman terkendali.
Sejumlah perwira lainnya di Polda, termasuk Kabid Humas AKBP Rais Adam, ikut
pula dalam inspeksi mendadak Kapolda.
"Berita terakhir yang kami terima dari Poso, pak Kapolda baru saja melakukan
pertemuan internal dengan semua pejabat kepolisian di sana, guna memberikan
arahan untuk mengungkap para pelaku aksi pengeboman sekaligus mengantisipasi
kemungkinan muncul tindak kekerasan baru," kata Teddy.
Mari kita urut kembali tragedi Poso yang belum kunjung berhenti tersebut. Dua
korban tewas akibat ledakan bom yang terjadi Sabtu sekitar pukul 10.30 di Kota
Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), diidentifikasi bernama Ny Dorce Todindi dan Ny
Rayakan Baloli.
Kondisi korban asal Desa Sepe Silanca di Kecamatan Lage itu mengalami luka bakar
di sekujur tubuh, bahkan kaki kedua korban terputus.
Sementara lima dari tujuh korban luka berat yakni, Yusuf, Ny Imi Doly, Ny Alterin, Ny
Elsin Bali'ombo, dan Ny Nova Taruntu alias Dondo yang sebelumnya dievakuasi ke
RSU Poso telah dibawa ke RSU Parigi di Kabupaten Parigi dan RSU Undata di Kota
Palu.
"RSU Poso memiliki keterbatasan tenaga dan fasilitas sehingga beberapa korban
dirujuk ke RSU di Parigi dan Palu," ujar Anto.
Sebuah bom berkekuatan cukup meledak di Jalan Pulau Sumatra, tepatnya di depan
Pasar Sentral Poso hanya puluhan meter dari Mapolres Poso.
Bom yang berada dalam bungkusan itu meledak di dekat sebuah angkutan kota
(angkot) yang sedang menaikkan penumpang tujuan Silanca di Kecamatan Lage.
Sebanyak tiga mobil dilaporkan rusak berat termasuk angkot warna merah dengan
nomor polisi DN 1599 E, akibat ledakan yang terjadi saat puncak keramaian di Pasar
Sentral Poso.
Situasi pasar berubah menjadi kocar-kacir sebab sebahagian besar pengunjung yang
panik lari menyelamatkan diri menginjak-injak barang dagangan. Namun situasi panik
tidak berlangsung lama setelah tidak terdengat ledakan susulan, dan ratusan aparat
keamanan telah tiba di lokas kejadian. Sayang bom sudah terlanjur menelan korban.
(Ant/Her/O-1)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|