The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Minggu, 17 Oktober 2004 00:00 WIB

PERJALANAN

Ambon bak Acapulco

AMBON bak Acapulco, Meksiko. Pendapat itu dilontarkan artis Debby Sahertian, begitu melakukan perjalanan dari Bandar Udara Pattimura menuju Kota Ambon, Maluku.

Pendapat Debby tidak berlebihan, soalnya sepanjang perjalanan melintasi satu daerah ke daerah lain, selalu terbentang laut di salah satu tepi jalan. Jika melihat peta, perjalanan dari bandara menuju Ambon membentuk huruf U, menyusuri bibir pantai.

Keindahannya tidak perlu diragukan lagi. Airnya biru, belum kotor, dan rata-rata berpasir putih. Jangan heran jika banyak pantai yang ditawarkan sebagai objek wisata. Di antaranya Pantai Hunimua yang baru-baru ini dijadikan sebagai tempat pencanangan dibukanya kembali pariwisata Maluku, khususnya Ambon.

Begitu pula dengan Pantai Sepa yang dikenal dengan rujaknya yang lezat. Sepanjang pantai dipenuhi dengan pedagang kaki lima yang menawarkan rujak dan aneka makanan lain. Konon, rujak Pantai Sepa dikenal sampai Jakarta. ''Setiap orang Jakarta yang datang ke Ambon, biasanya minta diantar ke Pantai Sepa. Sebelum pulang mereka memesan rujak dan membawanya sebagai oleh-oleh,'' kata Mayke Ririhena, pemandu wisata dari Tropis Tour & Travel, Ambon.

Coba juga tengok Pantai Namalatu. Airnya biru jernih, dengan batu-batu koral putih atau di bagian lain berpasir putih. Pantai yang dikelola Pemda Ambon ini menawarkan sesuatu yang berbeda dan bersifat lebih pribadi. Dilengkapi dengan guest house, cocok dijadikan tempat berbulan madu ataupun berwisata bersama keluarga.

Di semua pantai, hampir selalu bisa dinikmati kesegaran kelapa muda. Yang ditawarkan benar-benar muda, dengan air yang bercita rasa manis. Langsung diminum dari buahnya dengan sendok yang dibuat dari bahan alami sabut kelapa.

Selain pantai, Ambon masih memiliki banyak potensi wisata. Di antaranya yang layak dikunjungi adalah Museum Siwalima. Dibagi dalam beberapa kategori, mulai kebudayaan hingga kelautan. Yang terakhir menawarkan keunikan tersendiri. Di dalamnya antara lain terdapat kerangka tiga ikan paus yang pernah terdampar di pantai-pantai Ambon.

Kerangka pertama luar biasa besar, ditemukan 1987 dengan panjang 23 meter. Diperkirakan saat hidup beratnya sekitar 80 ton. Kerangka kedua lebih kecil, ditemukan 1990 dengan panjang 11 meter. Penemuan ketiga pada 2003 dengan panjang kerangka 18 meter.

Di Museum Siwalima ini diperlihatkan aneka jenis kapal khas Maluku, dari perahu untuk para nelayan hingga raja-raja. Ada juga contoh alat pancing, jala, bagan, dan sebagainya.

Di pusat Kota Ambon sendiri bisa dijumpai beberapa objek wisata. Tapi, tentu saja bagi wisatawan nusantara, belanja lebih menggoda. Mulai dari mutiara laut dengan berbagai warna, putih, hitam, dan krem.

Ada juga minyak kayu putih. Yang satu ini sudah menjadi semacam ciri khas Kota Ambon. Bisa dipastikan, setiap wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara selalu membeli oleh-oleh yang satu ini. Berbagai jenis ditawarkan, dari yang benar-benar asli hingga campuran atau biasa disebut minyak kayu putih kelas dua dan tiga.

Untuk wisata belanja ini, rupanya Ambon punya potensi sangat besar. Sayang semuanya belum tertata, buktinya wisatawan harus mencari sendiri di tempat-tempat berbeda. Masih dibutuhkan waktu panjang untuk menjadikan Ambon sebagai tempat wisata yang tertata. (Lin/M-5)

Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/koedamati
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044