Media Indonesia, Kamis, 18 November 2004
BERITA UMUM
Tim Puslabfor Mabes Polri Teliti Bom Poso
POSO (Media): Tim Pusat Laboratorium Forensik (Publabfor), Mabes Polri melakukan
penelitian dan olah TKP bom mobil yang meledak pada Sabtu pekan lalu (13/11).
Olah TKP ini dipimpin langsung Kabag Reskrim Komjen Suyitno Landung.
Tempat kejadian perkara (TKP) ini hanya berjarak sekitar 100 meter dari Mapolres
Poso. Dalam olah TKP yang ketiga kalinya ini sejumlah barang bukti baru berhasil
ditemukan. Diantaranya, lempengan logam, paku, hegel, dan mur. Semuanya kini
diamankan di Mapolres Poso.
Salah seorang anggota tim Labfor Inspektur Satu (Iptu) I Gede Swasa kepada Media
mengatakan hingga Rabu kemarin pihaknya belum bisa memastikan jenis dan
kekuatan bom, karena masih banyak barang bukti baru ditemukan. "Hasilnya baru
akan diketahui setelah hasil penelitian rampung dilakukan," katanya.
Periksa 9 Saksi
Hingga saat ini, aparat kepolisian masih melakukan penjagaan ketat di sekitar lokasi
kejadian untuk menghindari hilangnya barang bukti.
Kapolres Poso, AKBP Abdi Dharma kepada Media mengatakan pihaknya saat ini
selain mengumpulkan abarang bukti juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap
sembilan orang saksi termasuk para korban. "Sudah sembilan orang yang diperiksa
dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya.
Untuk menghindari pelarian tersangka pelaku bom, pihaknya terus menggelar razia di
pintu masuk-keluar wilayah Poso. "Operasi ini terus digelar untuk menghindari pelaku
kabur, karena diperkirakan masih berada di wilayah Poso," ujarnya.
Sementara itu, Yahya Aling,37, salah seorang korban bom di dalam angkutan umum
yang dirawat di Rumah Sakit Umum Undata Palu kondisinya kini mulai membaik.
Korban Yahya Aling adalah satu-satunya korban yang dirawat di RSU Undata.
Sementara dua korban bom lainnya yakni Nova Taruntu,35, dan Elfdinm
Bolanggopo,40, sudah diperbolehkan pulang kini tinggal menjalani rawat-inap di
Kecamatan Lage, Poso.
Gubernur Sulawesi Tengah Aminuddin Ponulele menyesalkan insiden berdarah yang
kembali terjadi di Poso. Karena itu, Ponulele mengharapkan bantuan dari masyarakat
untuk mendukung aparat keamanan agar secepatnya mengungkap kasus tersebut
dan bukan hanya dibebankan kepada aparat keamanan.
Ponulele juga mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan biaya perawatan
kepada korban bom Yahya Aling. Polisi melakukan pengamanan ekstra bagi korban
Yahya Aling.
Serahkan ke Pusat
Sementara itu, anggota DPD asal Sulteng, Ichsan Loulembah dalam keterangan
persnya kepada wartawan di Palu kemarin mendesak Pemprov Sulteng dan Pemkab
Poso agar tidak tinggal diam dan menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada
pemerintah pusat.
Selain itu menurut Loulembah, aparat keamanan di Poso harus bisa memberi rasa
aman bagi warga Poso. "Tidak boleh lagi korban terus berjatuhan di Poso," ujarnya.
Hingga kemarin sore kondisi kamtibmas di seluruh wilayah Poso berlangsung
kondusif. Kendaraan angkutan antar kota dan antar provinsi mulai aktif kembali.
Demikian juga Pasar Sentral Poso yang berhadapan langsung dengan lokasi kejadian
di Jalan Pulau Sumatera kini mulai kembali ramai dikunjungi warga setelah dua hari
terakhir sepi pengunjung.(HF\X-4)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|