Media Indonesia, Selasa, 19 Oktober 2004
BERITA UMUM
Mamasa Kembali Rusuh Satu Orang Tewas
MAKASSAR (Media): Kerusuhan terjadi kembali di Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar),
kemarin. Warga yang pro dan kontra pembentukan Kabupaten Mamasa bentrok di
Dusun Arallena, Kecamatan Aralle, mengakibatkan satu warga tewas dan seorang
luka.
Korban tewas bernama Suherman, 45. Lelaki tersebut mengembuskan napas sekitar
pukul 14.00 Wita ketika dievakuasi dari lokasi kerusuhan setelah mengalami luka
bacok. Sedangkan seorang warga lainnya, Usman, masih dalam perawatan.
Dengan memanasnya kembali situasi di Aralle, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel)
menurunkan lagi satu peleton pasukan untuk menambah 260 personel yang sudah
ditugaskan di lokasi sejak Jumat (15/10) lalu. Pengiriman pasukan tambahan ini
dilengkapi 10 unit sepeda motor trail, satu-satunya jenis kendaraan yang bisa
menembus lokasi kerusuhan dengan medan berat tersebut.
Kepala Polda (Kapolda) Sulsel Irjen Saleh Saaf kepada wartawan di ruang kerjanya,
kemarin, mengatakan, bentrok antarwarga terjadi sekitar pukul 10.00. Peristiwa
bermula ketika sekitar 300 warga pro Mamasa kembali menyerang warga kontra
Mamasa.
Penyerangan itu mendapat perlawanan dari sejumlah warga yang masih bertahan di
Dusun Arallena, sehingga bentrokan tidak bisa dihindari. Akibat insiden susulan itu,
dua warga yang kontra Mamasa luka terkena bacokan parang dan seorang di
antaranya tewas saat dievakuasi.
Saleh mengakui aparatnya terlambat mengantisipasi bentrokan tersebut. Pasalnya,
untuk menjangkau Dusun Arallena yang berada di atas gunung harus ditempuh
dengan berjalan kaki selama tiga jam.
''Lokasi itu di luar perhitungan kami, sehingga warga kontra Mamasa keburu diserang.
Akibatnya, jatuh korban dari warga kontra Mamasa yang mencoba melakukan
perlawanan,'' ujar Saleh.
Meski terlambat, tambahnya, aparat berhasil menguasai keadaan sekitar satu jam
kemudian sebelum terjadi pembakaran rumah lagi. Tetapi, sebelumnya antara
aparatnya dan warga pro Mamasa juga sempat terjadi kontak senjata.
Sementara itu, dari sekitar 300 orang yang melakukan penyerangan tidak satu pun
yang berhasil ditangkap karena mereka langsung melarikan diri ke dalam hutan.
Aparat kepolisian juga tidak berhasil menyita senjata api rakitan yang mereka
gunakan dalam penyerangan itu.
Menurut Saleh, pihaknya saat ini masih mengejar 12 tersangka pemicu konflik yang
diperkirakan masih bersembunyi di hutan.
Kapolda juga menyatakan, korban tewas akibat kerusuhan pada Jumat (15/10) bukan
empat orang, melainkan dua orang. ''Satu orang yakni Muis, 45, memang tewas
akibat terkena tombak. Sedangkan yang lainnya, kalau tak salah bernama Maujid,
jatuh dan terkena batu. Lainnya, hanya luka-luka.''
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Paiman di Jakarta mengatakan, untuk
mempercepat penghentian konflik dan mengusut pelaku, Kapolri Jenderal Da'i
Bachtiar hari ini dijadwalkan berangkat ke Mamasa. Dalam rombongan Kapolri juga
ikut Komandan Korps Brigade Mobil (Brimob) Brigjen Wenas, Komandan Intel dan
Deputi Operasi Kapolri Irjen Didi Widayadi. (SV/SG/EM/Fud/San/Tia/N-2)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|