The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Radio Netherland Hilversum


Radio Nederland Wereldomroep, Kamis, 18 November 2004

Janjikan Perubahan: SBY Perpanjang Darurat Sipil di Nanggroe Aceh Darussalam

Intro: Walau pun selama kampanye dulu menjanjikan perubahan, tetapi ternyata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya memperpanjang darurat militer di Aceh. DPR yang berjanji akan bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah juga sekarang hanya menyetujui keputusan itu. Bagaimana dengan kalangan di Aceh sendiri? Berikut laporan Kantor Berita 68H di Jakarta.

Sungguh jauh jarak Istana Negara Jakarta dengan bumi Aceh. Tapi kemarin, jarak itu musnah lantaran sebuah keputusan politik. Dalam rapat konsultasi dengan DPR di istana negara, pemerintah Indonesia akhirnya memperpanjang status darurat sipil di Aceh, setidaknya untuk enam bulan ke depan.

Menurut Presiden Yudhoyono, keputusan ini didasari beberapa pertimbangan. Di antaranya untuk memelihara situasi kondusif di Aceh, pasca pelaksanaan darurat sipil ronde pertama yang berlangsung enam bulan.

Pelaksanaan darurat sipil ronde dua ini akan dievaluasi tiap bulan. Jika memungkinkan, pemerintah bisa sewaktu-waktu menurunkan status darurat itu menjadi tertib sipil.

Susilo Bambang Yudhoyono: Dan kesinambungan langkah-langkah yang makin mencapai sasaran, maka status yang berlaku sekarang ini kita perpanjang selama-lamanya atau paling lama enam bulan. Tiap bulan kita evaluasi dan setiap saat dapat kita cabut, kita ubah menjadi keadaan tertib sipil, apabila keadaan betul-betul makin kondusif.

Selain memperbaiki pelaksanaan otonomi khusus Aceh, pemerintah juga berjanji akan meneruskan kebijakan lima operasi terpadu. Yakni operasi keamanan, ekonomi, kemanusiaan, penegakan hukum dan pemantapan pemerintah.

Bagaimana dengan DPR? Ibarat paduan suara, wakil rakyat di parlemen mendukung penuh darurat sipil untuk Aceh diperpanjang. Kaum parlemen seperti disuarakan oleh ketuanya, Agung Laksono, hanya memberikan sejumlah syarat sekedar sebagai formalitas.

Agung Laksono: Dengan mempertahankan momentum yang kondusif terhadap masalah keamanan yang telah terjadi selama ini, dengan memperpanjang darurat sipil paling lama enam bulan. Dengan catatan bahwa evaluasi yang mesti dilakukan terhadap oeprasi terpadu itu dilakukan lebih cepat waktunya yaitu setiap bulan satu kali.

Meski didukung parlemen, keputusan memperpanjang darurat sipil tetap mengundang kritik. Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) Ifdhal Kasim menilai, darurat sipil tak seharusnya diperpanjang mengingat Aceh sudah kondusif. Keputusan ini bagi Ifdhal, hanya bukti bahwa pemerintah memang tidak pernah mampu menyelesaikan konflik di Aceh.

Ifdhal Kasim: Dalam dua operasi sebelumnya itu, yang dilakukan oleh pemerintah hanya statement evaluasi yang sifatnya umum. Yang mengatakan situasi sudah kondusif, tetapi tidak ada perubahan kebijakan. Karena itu menurut saya, pemerintah harus melakukan satu evaluasi yang menyeluruh terhadap apa yang sedang berkembang di Aceh itu.

Saat ini, kata Ifdhal, rakyat Aceh memerlukan pendekatan lain di luar kekuatan militer untuk menuntaskan konflik. Yakni dengan memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat.

Lembaga Monitoring Hak Asasi Manusia, Imparsial, mencatat terjadinya lebih dari 300 kasus kekerasan selama darurat sipil pertama. Di antaranya 80 pembunuhan, 190 lebih penyiksaan, 15 Penangkapan, 36 penghilangan. Sementara sumber Pusat penerangan TNI menyebutkan, warga sipil yang tewas selama darurat sipil pertama mencapai 662 orang.

Agaknya, Presiden Yudhoyono sudah lupa pada percakapan yang pernah dilakukannya dengan seorang warga Pidie, cuma sehari sebelum ia dilantik menjadi RI satu. Namanya Tengku Haji Nurhasbalah Uleglee.

Nurhasballah Uleglee dalam dialog dengan Yudhoyono: Kami atas nama masyakarat Aceh dengan ini menyampaikan kehadapan bapak beberapa hal. Yang pertama sekali tentang masalah yang menyangkut dengan konflik Aceh. Pertama sekali konflik Aceh akan bisa diselesaikan secara damai dan bermartabat. Dengan bisa dijabarkan secara konkrit dengan menyusun rencana dan tindak yang komprehensif berdasarkan "political will" pemerintahan baru atas pilihan dan kepercayaan rakyat ...

Jika Yudhoyono ingat pesan Pak Haji warga Pidie itu, bisa jadi keputusannya akan lain lagi. Kini, bagi yang ingin jalan damai untuk Aceh, keputusan Istana Negara akan menimbulkan pertanyaan besar. Pertanyaan soal perubahan yang merupakan tema besar kampanye pemilihan umum SBY. Apanya yang sudah berubah di Aceh di bawah SBY?

Tim liputan namlapanha Jakarta untuk Radio Nederland Hilversum.

© Hak cipta 2004 Radio Nederland Wereldomroep
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/koedamati
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044