The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Radio Netherland Hilversum


Radio Nederland Wereldomroep, 27 Agustus 2004

Otonomi dan Pemekaran Daerah: Untuk Masyarakat atau Negara?

Laporan Joss Wibisono dari Amsterdam, 27 Agustus 2004

Kalau sekarang pusat harus membagi kekuasaan kepada daerah, bagaimana pula dengan masalah keamanan, siapa yang bertanggung jawab, apakah daerah atau tetap pusat? Selain itu siapa yang sebenarnya memetik keuntungan dari pemekaran daerah, masyarakat atau terus negara saja?

Seminar di Amsterdam
Desentralisasi, otonomi daerah, pemerintah daerah Indonesia, pokoknya yang bukan pusat di Jakarta, hari-hari ini merupakan pembahasan dalam seminar mengenai Transisi di Indonesia yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Belanda KNAW di Amsterdam. Pelbagai ilmuwan bukan saja dari Belanda dan Indonesia, tetapi juga dari Australia, Amerika Serikat, Norwegia, Jerman dan negara-negara lain, menekuni seluk beluk pemekaran dan otonomi daerah di Indonesia.

Pangling
Betapa tidak? Sewaktu Soeharto berkuasa, Indonesia mengenal 27 provinsi dengan 360 kabupaten, daerah tingkat dua. Sekarang, sesudah Timur Timur cabut, terdapat 32 provinsi dan hampir 450 kabupaten. Itu masih belum selesai, karena Flores ingin menjadi provinsi sendiri, demikian pula Sumba, dan selain Sulawesi Barat, mungkin akan segera muncul provinsi Sulawesi Timur. Belum lagi kalau kita menekuni kabupaten-kabupaten baru yang jelas akan muncul begitu muncul provinsi-provinsi baru. Maka dari itu, orang sekarang dipaksa mengikuti perkembangan ini dengan seksama, kalau tidak mereka pasti akan pangling alias tidak mengenali lagi raut muka Indonesia. Bagaimana wajah Indonesia dalam lima tahun mendatang ketika pemekaran sudah berlangsung begitu mendalam?

Indonesia Tidak Pecah
Yang jelas pemekaran tidak akan menyebabkan Indonesia pecah seperti negara-negara Balkan, demikian Sidney Jones, direktur Proyek Asia Tenggara pada International Crisis Group, salah satu pembicara utama dalam seminar KNAW. Masalahnya adalah bahwa lembaga-lembaga politik yang sekarang ada tidak akan cocok dengan hasil pemekaran itu. Dan masalahnya juga, kata Sidney Jones lebih lanjut, tidak ada seorangpun yang berpikir mendalam untuk menyesuaikan corak politik yang sekarang ada dengan hasil pemekaran itu.

TNI Gembira
Belum lagi kalau seseorang memikirkan masalah keamanannya. Kencenderungannya adalah, bupati-bupati baru di daerah-daerah hasil pemekaran cenderung untuk juga membuka Kodim baru di daerahnya. Artinya para bupati itu kebanyakan tidak mendukung reformasi TNI yang justru mengurangi peran militer dengan tidak meneruskan struktur teritorialnya. Menurut Sidney Jones, TNI sendiri menyambut gembira permintaan para bupati baru untuk membuka Kodim di wilayahnya.

Wawancara dengan Sidney Jones
Sidney Jones [SJ]: "Saya kira pada umumnya setuju sekali karena itu berarti bahwa bisa memperluas struktur teritorial Kodim, Koramil dan lain sebagainya. Setiap kali ada kabupaten baru yang diciptakan melalui proses pemekaran itu berarti ada kemungkinan Kodim baru bisa juga diciptakan di sana."

Struktur Teritorial Dipertahankan
Radio Nederland [RN]: "Jadi struktur teritorial akan dipertahankan?"

SJ: "Pasti akan tetap dipertahankan dan menurut saya itu satu alasan kenapa reformasi militer mungkin tidak akan berkembang karena kalau betul-betul mau reformasi tentara harus mulai dengan face-out atau menghilangkan sistem teritorial itu."

RN: "Tidak perduli siapa calon presidennya. Baik Megawati maupun SBY sama saja?"

SJ: "Kalau dengan soal itu saya kira sama saja. Karena akan ada keberatan yang besar sekali dari pihak TNI, kalau ada tahap-tahap untuk menghilangkan struktur komando teritorial."

RN: "Tapi anda mengatakan yang harus diperhatikan dalam pembagian tugas antara tentara dengan polisi gitu. Maksudnya bagaimana?"

Daerah-Daerah Abu
SJ: "Jadi sampai sekarang ini walaupun polisi secara hukum punya wewenang dan tanggungjawaban terhadap internal security atau keamanan dalam negeri. Sebenarnya masih ada banyak namanya grey area atau daerah abu-abu, di mana sama sekali enggak jelas. Misalnya saja counter terror atau counter insurgency atau narkotika atau iya banyak sebetulnya. Dan kalau masih belum jelas bagaimana bedanya atau fungsinya antara polisi dan tentara di bidang itu. Itu berarti terus menerus akan ada persaingan."

RN: "Dan itu juga akan terjadi di wilayah-wilayah baru hasil pemekaran?"

Keamanan Tetap di Tangan TNI
SJ: "Iya jadi menurut saya dan mungkin saya salah. Itu hanya satu pendapat saja tapi kalau tetap ada kabupaten dan kecamatan baru melalui proses pemekaran dan setiap kali ada keinginan untuk mendirikan semacam Kodim atau Koramil itu berarti bahwa sistim keamanan juga masih tetap di pihak TNI. Walaupun secara resmi polisi yang bertanggungjawab atas law and order."

Demikian Sidney Jones kepada Radio Nederland.

Perbedaan Kedua Capres soal Desentralisasi
Pada musim pemilu ini, pantas saja kalau seseorang bertanya apa perbedaan kedua capres dalam soal desentralisasi ini. Daniel Sparringa, pakar dari Universitas Airlangga Surabaya, pembicara utama yang lain, melihat bahwa bagi Megawati pemerintah daerah di kotamadya dan kabupaten sekarang sudah mendapat kekuasaan terlalu banyak, mengurangi kekuasaan pusat dan provinsi. Sedangkan bagi SBY, demikian Daniel Sparringa, masalah utama dalam otonomi daerah ini adalah pelaksanaan dan pengawasannya.

Bukan Masyarakat yang Bertambah Kuat
Saudara, semangat yang berkembang setelah orde barunya Harto tersingkir dari pentas politik Indonesia adalah mengurangi kekuasaan negara dan memperbesar kekuasaan masyarakat. Para pakar Indonesia yang pekan ini berkumpul di Amsterdam ternyata mendapati bahwa di daerah-daerah hasil desentralisasi, otonomi daerah dan pemekaran itu, bukanlah masyarakat yang bertambah kuat. Di daerah masyarakat dan terutama tokohnya justru berebut untuk menjadi anggota negara. Otonomi daerah dengan kata lain masih belum menghasilkan masyarakat yang mandiri dari negara.

© Hak cipta 2004 Radio Nederland Wereldomroep
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/koedamati
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044