SINAR HARAPAN, Jum'at, 19 November 2004
Ciri-ciri Tiga Pelaku Pengeboman di Poso Diketahui
Jakarta, Sinar Harapan
Polres Poso dan Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) berhasil mengidentifikasi tiga
tersangka pelaku pengeboman di angkutan kota (angkot) nomor polisi DN-1599-E di
Pasar Sentral Poso, Sabtu (13/11) yang mengakibatkan enam penumpang angkot
jurusan Poso– Tentena tersebut tewas. Tersangka pelaku terdiri dari seorang pria dan
dua wanita.
"Kami telah mengindentifikasi ketiga tersangka pelaku pengeboman di angkutan kota
yang terjadi pada Sabtu (13/11). Indentifikasi ketiga tersangka itu berdasarkan
keterangan sedikitnya 20 saksi yang diperiksa baik di Polres Poso," kata Kepala
Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulteng, Ajun Komisaris Besar Rais Adam
ketika dihubungi SH, Jumat (19/11) pagi.
Rais Adam mengatakan, sejauh ini pihaknya baru mengetahui tiga tersangka pelaku
pengeboman di angkot yang tengah mangkal di Pasar Sentral Poso tidak jauh dari
Mapolres Poso, Sulteng. "Mungkin dalam pendalaman nantinya jumlah tersangka
bisa bertambah. Karena itu, untuk memastikannya diperlukan penyelidikan dan itu
yang kini tengah dilakukan aparat kepolisian," ujarnya.
Ketika ditanya ciri ketiga teersangka pelaku pengeboman tersebut, Ajun Komisaris
Besar Rais Adam menolak menyebutnya dengan alasan masih dalam pendalaman.
"Nanti saja jika sudah kami bekuk baru akan kami sampaikan dalam sebuah
keterangan pers," tambahnya.
Hal senada juga dilontarkan Kapolres Poso, Ajun Komisaris Besar Abdi Dharma
Sitepu kepada wartawan di Poso, Jumat (19/11). "Berdasarkan hasil penyelidikan
sementara polisi, dugaan tersangkanya ada tiga orang yakni seorang lelaki dan dua
wanita," kata Kapolres Poso seperti dikutip Antara.
Menurutnya, kesimpulan tersebut diperoleh setelah tim penyidik gabungan melakukan
olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa 11 saksi yang mengetahui
peristiwa tersebut. Mereka yang dimintai keterangan itu, termasuk dua saksi korban
yang masih hidup, yakni Ny. Elvin Baliombo dan Ny. Warni Mores yang sempat
dirawat di RSU Poso akibat cedera di kaki bagian bawah.
Sayangnya, Kapolres tidak bersedia bersedia menyebutkan identitas atau ciri-ciri
ketiga tersangka pelaku pengeboman itu karena alasan masih dalam pengembangan,
kecuali menyatakan berdasarkan informasi yang dikumpulkan polisi, masing-masing
mereka memiliki peran berbeda. "Yang meletakkan bom dalam mobil kemudian
berlalu adalah seorang laki-laki, sementara dua wanita lainnya melakukan
pengawasan dari jarak jauh," tuturnya.
Dia juga mengatakan, para tersangka pelaku pengemboman itu belum diketahui
berasal dari kelompok mana, dan baru bisa diketahui setelah salah seorang di
antaranya sudah tertangkap serta menjalani pemeriksaan."Ya, bisa saja mereka
orang Poso sendiri atau orang di luar Poso," katanya. Dia menambahkan semua
tersangka sedang diburu petugas dan diperkirakan masih berada di wilayah
Kabupaten Poso.
Enam warga tewas mengenaskan serta tiga lainnya luka-luka, ketika bom yang
diduga rakitan menghatam sebuah angkutan kota (angkot) di depan Pasar Sentral
Poso di Jalan Pulau Sumatera pada Sabtu (13/11) pagi sekitar pukul 09.15 Wita.
Korban yang tewas itu, yakni Ny. Darce (40) dan Ny. Remon (40) yang meninggal
dunia di tempat kejadian perkara (TKP) karena tubuhnya tercabik-cabik terkena
serpihan bom, serta Ny. Imi Doli dan Ny. Altin alias Alterni masing-masing berusia
sekitar 30-an tahun meninggal dalam perjalanan menuju RSU Undata Palu yang
mengalami luka serius.
Sementara Ny. Nova alias Dondo (26) dan Yusuf Weku (68), meninggal dunia
susul-menyusul pada Sabtu (13/11) ketika sedang menjalani perawatan di RSU
Parigi. Sedangkan dua korban lainnya, yaitu Yahya Aling (38) dan Ny. Elfin masih
menjalani perawatan masing-masing di RSU Undata Palu dan RSU Poso, juga
mengalami luka serius di bagian kaki. Dua korban lagi yang mengalami luka ringan
sudah keluar dari RSU Poso dan kini tinggal menjalani rawat jalan. (nor)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|