The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Senin, 25 Oktober 2004

Lagi, 15 Bom Rakitan Ditemukan di Gereja

Ambon, Sinar Harapan

Sebanyak 15 bom rakitan kembali ditemukan di Baileo Oikumene yang terletak di Kompleks Gereja Maranatha Ambon, Sabtu (23/10) malam. Sebelumnya, bom rakitan juga ditemukan di Gereja Silo di Jalan AM Sangaji, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon Rabu (20/10).

Belum jelas asal-usul bom rakitan yang ditemukan di dua tempat ibadah tersebut. Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Leonidas Braksan yang dihubungi SH, Senin (25/10) mengaku masih menyelidikinya. "Kita belum mengetahui apakah ada kaitannya antara bom yang ditemukan di Baileo Oikumene dengan di Gereja Silo," tandasnya.

Saat ini, kata Kapolres Leonidas Braksan, aparatnya masih meminta keterangan empat saksi yang ada di Baileo Oikumene. Namun ia belum bisa memberikan keterangan secara detil mengenai saksi-saksi maupun hasil pemeriksaannya. "Tunggu saja, kita masih menyelidikinya," pintanya.

Panik

Penemuan 15 bom rakitan di Baileo Oikumene Ambon yang terletak dalam Kompleks Gereja Maranatha Ambon sempat membuat panik masyarakat di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Pasalnya, bom tersebut ditemukan di dalam ruangan Baileo Oikumene saat digelar Pagelaran Seni Budaya Daerah Maluku oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura Ambon.

Bom yang ditemukan di Baileo Oikumene ini jenis dan ukurannya sama dengan bom yang ditemukan di Gereja Silo. Jenisnya rakitan dengan panjang 20 cm dan diameter sekitar 9 cm. Bom tersebut ditemukan dalam sebuah tas ransel yang kemudian dibawa keluar dari dalam ruangan Baileo Oikumene Ambon ke pelataran parkir Gereja Maranatha.

Sejumlah warga di TKP kemudian memberanikan diri membuka tas ransel tersebut dan menemukan ke-15 bom tersebut. Penemuan tersebut akhirnya dilaporkan warga ke Polda Maluku serta Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.

Meledak

Beberapa saat kemudian datang personel Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polda Maluku untuk mensterilkan lokasi tersebut dari jangkauan warga. Police Line dipasang guna membatasi aktivitas warga di Jalan Pattimura guna mencegah timbulnya korban jiwa jika bom itu meledak.

Beberapa saat kemudian Tim Jihandak Polda Maluku tiba di TKP dan langsung mendeteksi keberadaan bom dalam tas ransel tersebut.

Oleh Tim Jihandak, bom tersebut diupayakan dihilangkan fungsinya guna menghindari terjadinya ledakan. Namun disaat dilakukan penghilangan fungsi, satu dari 15 buah bom tersebut terpental keluar tas dan meledak. Tak ada korban jiwa dari ledakan tersebut dan ke-14 buah bom yang lain berhasil diamankan Tim Jihandak Polda Maluku.

Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Leonidas Braksan yang dihubungi SH di TKP menyatakan bom tersebut merupakan bom rakitan bersumbu api. "Jadi bom tersebut memiliki sumbu sehingga kalau tidak dibakar sumbunya, bom itu tidak akan meledak," ungkapnya.

Sampai saat ini menurut Kapolres, pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan motif dibalik penemuan bom tersebut. "Kita belum tahu sampai kepada kesimpulan menyangkut motif dibalik penemuan bom tersebut. Dilihat dari jenisnya mungkin untuk meneror saja. Bom itu juga bukan bom dengan menggunakan timer." jelasnya. (izc)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/koedamati
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044