SUARA PEMBARUAN DAILY, 16 Desember 2004
Polisi Sulit Ungkap Penculik Pendeta
AMBON - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Brigjen Polisi Aditya Warman
mengaku agak kesulitan mengungkap pelaku dan menemukan korban penculikan
pemimpin Jemaat Gereja Pantekosta Indonesia (GPI), Desa Labua, Buru Selatan,
Pendeta Jokran Ratu.
Seusai seminar dan lokakarya Gerakan Masyarakat Maluku Anti Korupsi di Baileo
Karang Panjang, Ambon, Rabu (15/12), Kapolda mengakui pihaknya belum bisa
mengungkap motif dan siapa di balik aksi penculikan yang terjadi di kediaman
Pendeta Jokran Ratu, Kamis (2/12) lalu.
Dia mengindikasikan, pelaku dan korban belum tentu masih ada di Pulau Buru, bisa
saja sudah dibawa ke tempat lain. "Ini yang mesti dikaji lebih jauh lagi, apalagi
dikait-kaitkan dengan bantuan pemerintah untuk pembangunan gereja. Ini kurang
rasional," katanya.
Diperiksa
Menurutnya, hingga kini sudah delapan orang saksi diperiksa terkait dengan
penculikan pemimpin GPI itu.
"Para saksi yang diperiksa juga mengatakan mereka dengar dari orang bahwa ada
begini, ada begitu," jelas Kapolda.
Sementara itu, Keuskupan Amboina mendesak aparat keamanan, baik TNI maupun
Polri untuk mengusut tuntas kasus hilangnya pimpinan GPI, Pendeta Jokran Ratu.
Vikaris Jenderal Keuskupan Amboina Pastor Yan Alubwaman Pr mengatakan, kalau
kasus ini tidak diusut tuntas dan para pelakunya tidak diproses sesuai prosedur
hukum yang berlaku, bukan tidak mungkin kasus penculikan ini akan terjadi kembali.
Sasarannya bukan saja hamba Tuhan tetapi bisa jadi masyarakat kecil. (VL/N-6)
Last modified: 16/12/04
|