The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 23 Oktober 2004

Kapolda: Warga Poso Diadu Domba
Pengadu Domba Dilindungi oleh Warga Setempat

PALU - Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Brigjen Pol Aryanto Sutadi memperingatkan, ada sekelompok orang yang hendak kembali mengadudomba masyarakat Muslim dan Nasrani di daerah Poso. Karena itu, warga diminta berhati-hati dan jangan mau terpancing dengan ulah sekelompok orang tersebut.

Kapolda Aryanto menyatakan hal itu kepada wartawan seusai sholat Jumat (22/10) di Mapolda Sulteng.

Menyusul aksi penembakan di Gereja Kristen Pantekosta Jemaat Tabernakel Poso Kota, Kamis malam (Pembaruan 22/10), Aryanto mengatakan, banyak teori yang bisa dipakai untuk mengidentifikasi motif-motif dibalik kasus penembakan tersebut.

Teori yang paling dekat dengan kondisi fisik lapangan sesuai analisis kepolisian katanya, motif dibalik penembakan tersebut diduga karena faktor dendam serta pelakunya ingin kembali mengadu domba masyarakat Muslim dan Nasrani di Poso, yang saat ini sudah kembali kondusif.

"Dari model serangannya yang selalu menggunakan pola hit and run (pukul dan lari), kemudian para korbannya bukan hanya warga Kristen tapi juga Muslim, saya melihat ada upaya-upaya kelompok tertentu di sini yang mencoba kembali ingin memperkeruh suasana di Poso yang sesungguhnya sudah mulai kondusif," tandas Aryanto, yang baru sekitar tiga bulan menjabat Kapolda Sulteng menggantikan Brigjen Pol Taufik Ridha.

Siapa kelompok tertentu tersebut, Aryanto menolak menyebutnya. "Yang pasti, mereka merupakan warga yang tinggal di sekitar Poso. Parahnya, keberadaan mereka dilindungi oleh warga setempat. Buktinya, habis menembak mereka lari dan sudah pasti mereka bersembunyi di Poso pula, dan logikanya pasti ada yang melindunginya kan?" ujar Aryanto yang dikenal sangat blak-blakan bicara soal pengamanan Poso.

Tak Kooperati

Mengapa aparat sangat sulit mendeteksi keberaan para pelaku termasuk masyarakat Poso yang diduga melindunginya, menurut Aryanto, karena warga setempat sendiri yang tidak mau kooperatif dengan aparat kepolisian.

"Selama warga tidak mau buka mulut, atau bahkan sebaliknya melindungi para pelaku kejahatan, sulit bagi aparat kepolisian menangkap secepatnya pelaku-pelaku yang ingin mengacaukan Poso tersebut," katanya didampingi Kabid Humas Polda Sulteng, AKPB Rais Adam.

Untuk itu, satu-satunya cara agar masalah di Poso tersebut tidak melebar seperti dulu, warga diminta jangan mau terpancing dengan ulah sekelompok orang yang ingin mengadu domba warga tersebut.

"Jika warga melihat ada orang mencurigakan berkeliaran di sekitar pemukimannya di Poso, segera lapor polisi agar kita bisa cepat mendeteksinya," ujarnya.

Aryanto menyebutkan, beberapa kelemahan terkait dengan upaya pemulihan keamanan Poso, yakni tidak berjalannya sistem pengamanan di pos-pos keamanan lingkungan (poskamling) sehingga masyarakat maupun orang asing bebas keluar masuk Poso.

Masih banyaknya senjata api rakitan yang beredar/ dimiliki masyarakat serta lampu listrik dari PLN yang sering padam.

"Kondisi ini sangat memicu kerawanan keamanan di Poso," tandas Aryanto lagi.

Menjawab pertanyaan apakah ada kemungkinan ledakan-ledakan yang terjadi di Poso merupakan setting nasional yang sengaja diciptakan untuk tujuan-tujuan tertentu, Aryanto mengatakan, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi. Tapi, siapa dan kelompok mana mereka, menolak menyebutkannya.

"Saya tidak bisa menyebutkan kelompok mana itu karena malah nanti lebih ruwet dan sebaliknya kita yang disudutkan," ujarnya. (128)


Last modified: 23/10/04
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/koedamati
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044