TEMPO, Senin, 15 November 2004 | 06:05:50 WIB
Jakarta Kita
Tidak biasanya Ketua Front Pembela Islam Habib Muhammad Rizieq Shihab, 40
tahun, bersedia diwawancarai wartawan. Biasanya, Habib lulusan Ummul Qurro,
Saudi Arabia itu menyerahkan urusan dengan media massa kepada Muhammad
Allawi Usman, Ketua Badan Investigasi FPI. Tapi untuk kali ini, Habib bersedia
berbicara dengan Tempo soal aksi FPI yang baru-baru ini terjadi.
Intinya, Habib Rizieq merasa jika yang melakukan aksi itu FPI akan menuai
kehebohan masyarakat. Tapi jika pihak lain, tidak. Hal itu terbukti dengan
penyerangan preman ke wartawan di Omni Batavia Jakarta, --memiliki tempat hiburan
malam yang buka hingga larut sekali di bulan Ramadhan--. "Tapi kok, tidak heboh
seperti penertiban yang dilakukan FPI, yang jelas-jelas menegakkan aturan,"
katanya.
Aksi FPI memang selalu mengundang kontroversi. Tak heran jika pernyataan Habib
Rizieq di Tempo Interaktif juga menuai banyak komentar dari pembaca. Komentar
yang tak kalah banyaknya juga ditujukan untuk berita-berita tentang aksi FPI.
Dari berbagai komentar pembaca, keberadaan dan "misi" FPI memang menjadi
bahasan hangat banyak kalangan. Sepak terjang FPI --terutama di bulan Ramadhan--
tak pelak juga menjadi masalah di Ibu Kota Jakarta, sebagai kota metropolitan yang
nyaris tak pernah tidur.
Untuk itu, Tempo Interaktif akan mengangkat topik ini dalam liputan interaktif bagian
dari masalah perkotaan, yang kami beri nama "Jakarta Kita". Dan seperti biasa, Anda
bisa berkirim komentar, yang akan kami teruskan ke narasumber yang diwawancara,
pihak legislatif ataupun pemerintah DKI Jakarta.
copyright TEMPO 2003
|