TEMPO, Rabu, 13 Oktober 2004 | 18:36 WIB
Nasional
TNI Tidak Akan Tarik Pasukan dari Papua dan Aceh
TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Ryamizard
Ryacudu mengatakan pihaknya tidak akan menarik pasukan dari daerah konflik
seperti Aceh dan Papua. "Separatis di Aceh dan Papua bila dibiarkan bisa menjadi
embrio perpecahan," ungkapnya dalam diskusi Forum Lintas Agama hari Rabu
(13/10) di Jakarta.
Ia menyatakan tetap mempertahankan tentara berada di daerah konflik tersebut untuk
mempertahankan keutuhan Negara Republik Indonesia. "Ini hari apa? Kalau hari
Sabtu nanti saya menarik mundur pasukan dari Papua. Besoknya meraka pasti
menyatakan merdeka," ujarnya. Ia juga mengatakan krisis multidimensi yang
sekarang ini melanda Indonesia masih belum selesai.
Selama ini, katanya banyak daerah yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. "Itu
baru sebatas wacana. Tapi kalau dibiarkan bisa pecah betulan," ujar Ryamizard.
Seperti Maluku dan Poso, ia mengibaratkan daerah tersebut seperti api dalam
sekam, yang sewaktu-waktu bisa bergejolak kembali. "Ditiup-tiup dikit bisa ngebul,"
tegasnya.
Ia juga tidak bisa memastikan akan tetap menempatkan pasukannya di daerah
tersebut Poso dan Maluku. Hal itu, menurutnya tergantung kondisi daerahnya. Karena
selama ini kekuatan pasukannya telah terkuras separuhnya untuk mengamankan
daerah konflik.
"Jika Aceh atau Papua lepas maka artinya tentara itu tidak becus," tandasnya.
"Karena tanggungjawab sepenuhnya untuk tetap menjaga keutuhan NKRI ada di
tangan tentara," tandasnya. Maria Ulfah - Tempo
copyright TEMPO 2003
|