JAWA POS, Selasa, 18 Nov 2003
Makin Panas, Bus Dihadang Satu Penumpangnya Hilang
POSO - Kondisi Kota Poso semakin panas. Penemuan dua mayat Bendahara Sinode
Drs Oktavianus Tadjoja bersama adiknya, Yohanes Tadjoja, di dekat Sungai Puna,
Kecamatan Poso Pesisir, Minggu 16 November lalu, berbuntut. Warga asal kediaman
dua korban bergolak. Mereka menghadang bus penumpang dari Palu menuju Poso.
Tragisnya, seorang penumpang hilang setelah bus itu dipaksa berhenti.
Kelompok warga yang menghadang Bus Alugoro jurusan Palu-Poso tersebut berasal
dari Desa Kuku, Kecamatan Pamona Utara. Mereka menghadang bus sekitar pukul
05.00, Senin kemarin.
Warga ramai-ramai menghancurkan seluruh kaca samping kiri dan kanan bus. Yang
lebih memprihatinkan, satu penumpangnya yang diketahui bernama Husen Garusu,
50, warga Bungku, yang turun dari bus hingga kemarin belum diketahui nasibnya.
Bus Alugoro itu telah diamankan di Polres Poso beserta penumpang yang selamat.
Mereka terpaksa dikembalikan ke Poso.
Menurut Nur Karim, 67, salah seorang penumpang bus tersebut, bus yang mereka
tumpangi berangkat dari Palu pukul 21.00 Wita dan tiba di Poso pukul 03.00. Tidak
seperti biasanya, bus berhenti dulu di Poso, baru melanjutkan perjalanan saat pagi.
Tapi, subuh pukul 03.00, bus tersebut langsung melanjutkan perjalanannya.
Saat melintas di Desa Kuku, lanjut Karim, ada sekelompok orang yang mencoba
menahan bus. Karena laju bus tidak langsung berhenti, tiba-tiba dari arah belakang
terdengar bunyi tembakan dua kali. Bus yang sudah berhenti didatangi warga yang
memberhentikan bus tersebut. Lalu, semua penumpang disuruh turun. Bisa jadi
karena penumpang lama turun, kaca mobil dipecahkan kelompok orang tersebut.
Lantas, 20 penumpang itu turun dari bus.
Kades Kuku datang, lalu menyuruh semua penumpang berlindung di rumahnya.
Sementara itu, Kades menemui warga yang menghadang bus dan berusaha
memberikan pengertian. Tidak lama kemudian, Kades tersebut memperbolehkan
seluruh penumpang melanjutkan perjalanan. Namun, saat itu salah seorang
penumpang bernama Husen Garusu, asal Kaleroang, pamit buang air kecil ke
belakang rumah Kades. Namun, hingga bus berangkat, yang bersangkutan
ditunggu-tunggu tidak muncul.
Kapolres Poso AKBP Drs Abdi Dharma yang dikonfirmasi membenarkan adanya hal
itu. Menurut dia, itu semua terjadi akibat terbunuhnya dua warga asal Tentena yang
mayatnya ditemukan di dekat Sungai Puna, Poso Pesisir. Meski demikian, aparat
terus mencari penumpang Bus Alugoro tersebut.
Kondisi Kota Poso sampai kemarin tetap normal. Aktivitas perekonomian tetap
berjalan. Saat ditanya langkah apa yang akan dilakukan untuk mengantisipasi adanya
penghadangan? Kapolres menyatakan, awalnya, pihaknya meminta agar jalur
kendaraan menuju Poso-Makassar-Morowali dan sebaliknya dihentikan sementara.
Tapi, karena pertimbangan lain, jalur tersebut dibuka kembali. Namun, setiap
kendaraan akan dikawal petugas. Di samping itu, patroli ditingkatkan kembali.
Sementara itu, Camat Pamona Utara Marten Hutabisa SH kepada Radar Sulteng
melalui telepon kemarin menjelaskan bahwa kondisi di wilayahnya kondusif, termasuk
di ibu kota Tentena. Tidak ada gerakan apa-apa. Kendaraan yang sempat tertahan di
Desa Sawluage tidak mengalami gangguan. Semua kendaraan yang sempat ditahan
semalam demi keamanan sudah berangkat. "Jadi, wilayah Pamona Utara aman dan
bisa dikendalikan," ungkapnya.
Saat disinggung pemicu peristiwa di Desa Kuku, Marten menyatakan, yang
menghadang bus itu adalah orang yang sedang jaga di pos ronda malam. Mungkin
mereka sedang mabuk, sehingga menahan bus tersebut. Salah seorang penumpang
yang ketakutan keluar dari mobil dan melarikan diri ke kebun. Keterangan camat itu
bertolak belakang dengan keterangan penumpang bus.
"Tadi pagi, (kemarin, Red), aparat polsek dan koramil yang dibantu masyarakat Kuku
sudah melakukan pencarian. Tapi, mereka belum menemukannya. Saya sudah
memerintahkan agar Kades dan warga tetap berusaha mencarinya," tegas Marten.
Dia menambahkan bahwa mayat O. Tadjoja dan Yohanes Tadjoja rencananya
dikebumikan hari ini, Selasa 18 November. (wan)
copyright ©2003 Jawa Pos dotcom
|