The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

JAWA POS


JAWA POS, Kamis, 27 Nov 2003

Teror Bom Jelang Lebaran

PALU - Prediksi akan terjadi terorisme di Palu saat Idul Fitri terbukti. Sebuah bom low explosive ditemukan di Gereja GPDI Ekklesia, Palu, menjelang Lebaran, tepatnya Senin 24 November sekitar pukul 14.10 Wita.

Bom yang terbungkus kantong plastik warna hitam tersebut ditemukan Yusak, 25, petugas kebersihan gereja di Jalan Thamrin, Palu Timur, itu. Yusak melihat bungkusan di depan pintu utama gereja dekat pot bunga. Semula, dia tidak curiga dan langsung mengamatinya. Namun, setelah terlihat rangkaian kabel, selanjutnya temuan tersebut dilaporkan kepada rekannya bernama, Josua, 35.

Yusak menambahkan, sebelum menemukan benda aneh itu, dia sebenarnya hendak mengambil mangga di pekarangan gereja tersebut. Tapi, tiba-tiba, dia melihat bungkusan hitam tersebut. Karena penasaran, Yusak pun langsung mendekat dan mengamati katong plastik tersebut. Saksi mata itu mengaku kaget setelah melihat rangkaian kabel.

Yusak mengaku, tidak melihat orang mencurigakan. Bahkan, katanya, pintu pagar saat itu terkunci. Takut terjadi sesuatu, temuan itu selanjutnya dilaporkan ke Mapolresta Palu.

Sebelum melapor ke unit Jihandak Polda Sulteng, aparat gabungan Polresta Palu yang dipimpin Wakapolres Kompol Sambas Kurniawan mendatangi TKP dan mengamankan lokasi kejadian. Tidak lama kemudian, tim Jihandak Polda Sulteng yang dipimpin langsung Kasat Brimob Kompol Hariyanto melakukan olah TKP. Setelah dilakukan foto jarak jauh, isi dan jenis serta teknis penanganan kantong plastik hitam itu diketahui.

Untuk menjinakkan bom tersebut, petugas Unit Jihandak Afri Gangsar menembaknya dari jarak jauh (pendisposalan). Sebelumnya, warga masyarakat sekitar TKP diperintah menjauh dengan radius 200 meter dari titik pendisposalan. Dengan menggunakan pengeras suara, tim jihandak Polda Sulteng itu meminta warga masyarakat yang sejak semula sudah memadati kawasan sekitar penemuan bom agar menjauh.

Hanya Petasan

Setelah dilakukan pendisposalan, Hariyanto di TKP mengatakan, bom tersebut berjenis low explosive (daya ledak rendah). Yang menarik, orang pertama di Sat Brimobda Sulteng itu menyebutnya petasan. Sayangnya, Hariyanto enggan menjelaskannya lebih detail. Dia menyerahkan kepada Sambas. Alasannya, Sambas pemilik wilayah.

Apa kata Wakapolresta Palu itu? Orang kedua di mapolresta tersebut juga enggan menjelaskan. Alasannya, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Sambas juga hanya menyebutkan bahwa bom itu berdaya ledak rendah. "Lain-lainnya masih dirahasiakan," ujarnya singkat.

Meski dirahasiakan, yang terang aparat gabungan Polresta Palu dan Jihandak Polda Sulteng itu saat olah TKP terus mengamankan buraian bom yang diledakan itu. Di antara buraian bom. Antara lain, rangkaian kabel dan serbuk. Untuk memudahkan penyelidikan, lokasi buraian bom tersebut langsung diisolasi dengan police line.

Hingga saat ini, aparat gabungan Polda Sulteng dan Polresta Palu terus mengembangkan penyelidikannya.

Perlu diketahui, malam Tahun Baru 2002, teror bom juga terjadi di gereja tersebut. Hingga kini, pelaku teror tersebut belum terdeteksi. (lib)

copyright ©2003 Jawa Pos dotcom
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044