The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Rabu, 03 Desember 2003

Ada Pengacau Pihak Ketiga di Poso

Jakarta, Kompas - Dari temuan intelijen, diduga ada kepentingan pihak ketiga untuk mendisorganisasi proses perdamaian yang sedang berlangsung di Poso. Motivasi pihak ketiga itu sedang didalami dan diteliti secara intensif, apakah hanya untuk mengacaukan keadaan atau ada motivasi yang lain.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal itu seusai rakor polkam di Jakarta, Selasa (2/12).

Saat ini ada dugaan, pihak luar terlibat dalam aktivitas kekerasan di Poso. "Apa tujuannya untuk memprovokasi atau tujuan lain, masih didalami oleh karena ada indikasi intelijen seperti itu dan masih harus dimatangkan," kata Yudhoyono.

Mengingat masih rawan dan memanasnya situasi di Poso, maka di samping satuan keamanan kepolisian maupun TNI yang diperkuat, dalam rakor polkam diputuskan bahwa metode operasi perlu dikembangkan. Selain satuan pengamanan statis atau patroli lokal, juga harus segera dilakukan aksi-aksi pengejaran atau aksi-aksi yang lebih ofensif untuk memastikan agar pihak ketiga itu tidak bisa lagi merencanakan/mengorganisasi kekerasan.

Masyarakat di Poso tetap rentan dan rawan terhadap berbagai pemicu maupun provokasi dan agitasi. "Masyarakat di Poso belum cukup kooperatif ketika satuan-satuan investigasi datang. Barangkali ada ketakutan, mungkin juga tidak ingin dilibatkan dalam konflik baru karena mereka sudah lelah. Sikap seperti ini tentu kurang mendukung langkah-langkah untuk menemukan pelaku kekerasan baru ini," lanjutnya.

Dalam rakor polkam kemarin, Mendagri Hari Sabarno memastikan akan ada tim yang diperbantukan dari pusat ke Poso. "Ada kinerja dari pimpinan daerah yang kita anggap kurang profesional dalam menangani konflik ini. Kalau semuanya dikontrol oleh pusat, itu tidak mungkin. Karena yang tahu situasi adalah mereka yang ada di Poso," tutur Yudhoyono.

Makar ditindak

Terhadap upaya perayaan pada 1 Desember di Papua, yang diklaim sebagai peringatan Papua Merdeka, menurut Yudhoyono, kebijakan pemerintah tetap tegas. Semua aktivitas makar, apakah rapat-rapat menuju ke Papua Merdeka, pengibaran bendera Bintang Kejora, dan lain-lain-disimpulkan pemerintah, itu bukan sekadar masalah kultural, tetapi benih-benih ke arah separatisme atau pemisahan diri-akan ditindak.

Karena itu, pemerintah tetap tidak mengizinkan aktivitas itu dilakukan. Sama dengan di Aceh, kata Yudhoyono, kepolisian didukung TNI akan menindak, namun jangan melebihi batas kepatutan. (INU/LOK)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044