The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Masariku Network


Masariku Network, 04 December 2003

Situasi Poso Sekarang dan Dampaknya di Masa Depan

Poso Watch Network

1. Sejak tahun 2001, penyerangan dan pembunuhan secara sporadis di kawasan Pesisir Poso dan Morowali, dilakukan secara sistematis dan diarahkan kepada pemukiman/ orang-orang Kristen.

2. Pembunuhan yang terencana dan terkoordinir dengan baik, secara faktual, dilakukan oleh orang-orang yang terlatih, baik dan ahli. Pada umumnya ditujukan kepada tokoh-tokoh masyarakat Kristen dan tokoh-tokoh agama Kristen dan intensitasnya semakin tinggi.

3. Penyerangan terakhir pada malam tanggal 29 November 2003 antara jam 19.00 sampai jam 20.00, di dua lokasi yang berbeda dan berjarak sekitar 190 km, dilakukan saat umat Kristen sedang melaksanakan kebaktian. Di desa Kilo Trans, Kec. Poso Pesisir, 2 tewas (I Made Simson dan I Ketut Sarman) dan 2 luka-luka; di desa Tobamawo, Kec. Ulu Bongka, 2 tewas (Ruslan dan Arifin) dan 3 luka-luka salah satunya Ibu Pdt. Sandra Tengker-Tiwa waktu itu beliau sedang berkhotbah, tertembak di kaki. Penyerang menggunakan Senjata Otomatis Standar Polri/TNI; selonsong peluru diketahui buatan PT Pindat. Sampai saat ini pernyataan Polri selalu, "belum bisa menemukan pelaku/ penyerang."

4. Sejak terjadinya kerusuhan 1998, Pemukiman orang Kristen yang terbakar /rusak. Poso Kota sekitar 7000 unit rumah; Poso Pesisir sekitar 2000 unit rumah; Beteleme, Morowali 43 rumah. Yang telah dibangun Pemerintah (Rumah Murah/papan ukuran 4.80 m X 4.80 m), 140 unit/rumah, tapi saat ini sudah dicuri materialnya/dirusak. Tak layak huni dan juga tidak aman. Poso Pesisir telah dibangun 230 unit/rumah.

5. Dalam kenyataannya, tindakan kriminal/pembunuhan dan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen, pada umumnya, tidak disikapi/ditangani secara serius oleh pihak Polri.

6. Penyerangan-penyerangan yang dilakukan terhadap perkampungan /masyarakat Kristen, oleh pihak Polri, disebut dilakukan, dan dilansir oleh media (cetak/elektronic), " Kelompok/penyerang Tak Dikenal". Akibatnya profesionalisme Polri selalu dipertanyakan.

7. Pembiaran suasana instabilitas mengakibatkan Poso sebagai ladang subur bagi para pejabat/petugas bantuan sosial untuk melakukan korupsi dan sekaligus lahan empuk pemerasan oleh personil aparat Polri/TNI.

8. Perebutan kekuasaan pengamanan antara Polri dan TNI telah mengorbankan kehidupan/keamanan masyarakat, khususnya masyarakat Kristen.

9. Diperlukan Badan/Organisasi Internasional berkunjung ke Poso, melihat langsung serta melakukan penelitian/ penyelidikan secara cermat tragedi kemanusiaan yang menimpa orang-orang asli Poso yang sedang terpuruk, yang kebetulan beragama Kristen.

10. Yang terjadi saat ini di Poso bukan konflik antara masyarakat Kristen dengan masyarakat Islam, tetapi suatu upaya strategis dari Jamaah Islamiah, Gerakan Teroris skala Nasional bahkan International, untuk menghapus (genocide) komunitas Kristen dari bumi Sintuwu Maroso (Poso) Sulawesi Tengah.

11. Saat ini telah ada sekitar 3000 jiwa pendatang baru dari Jawa dan Sulawesi Selatan, dan terus bertambah (info Intelijen), yang tujuannya kurang jelas, tetapi secara desas-desus adalah menambah kekuatan penyerang dan merebut lahan/pemukiman Kristen yang telah ditinggalkan akibat trauma/ketakutan.

BERDASARKAN DATA DAN FAKTA tersebut di atas, dapat dianalisis sbb:

I. BIDANG EKONOMI.

Ekonomi Pertanian Poso masa depan hancur. Banyak lahan terbengkalai.

Suramnya Industri Pariwisata. Putusnya mata rantai Pariwisata Sulawesi; Toraja, Sulawesi Selatan - Danau Poso, pesona alam yang menakjubkan tepat di kota Tentena, dan kepulauan Togian, pemandangan bawah laut yang mengagumkan, Sulawesi Tengah - dan Bunaken di Sulawesi Utara. Poso - Tentena, tepat berada di jantung Sulawesi pada jalur utama jalan Trans Sulawesi.

II. BIDANG POLITIK

- Terjadi penindasan secara terbuka terhadap orang-orang Kristen (politisi, pegawai, birokrat) yang berpengaruh. Setiap ada kegiatan, tokoh-tokoh Kristen disudutkan.

- Terjadi perimbangan yang tidak sehat -Bidang Politik-. Sesungguhnya tragedi Poso adalah akibat dari persaingan kekuasaan politik dan perebutan jabatan eksekutif; Dan komunitas Kristen yang jadi korban.

III. BIDANG AGAMA

- Hubungan antar umat beragama telah retak akibat mengkristalnya fanatisme fundamentalisme Islam.

IV. POSO KINI DAN KE DEPAN

Poso yang dikenal sebagai bumi "Sintuwu Maroso" artinya yang bersatu teguh, yang dihuni oleh masyarakat yang ramah, dengan alam yang subur, hanya tinggal kenangan. Orang-orang Poso Asli nyaris terusir dan menjadi orang asing di tanah kelahirannya sendiri.

Sebuah peradaban telah hancur ditengah-tengah hak hidup manusia gencar diperjuangkan.

Sendi-sendi sosial kemasyarakatan yang menghubungkan etnis, kelompok, agama, yang dahulunya dibanggakan hanyalah kenangan, telah terkubur paksa oleh para teroris.

Masihkah ada harapan untuk orang-orang (Kristen) Poso hidup? Siapakah yang bisa mendengar teriakan minta tolong kami? Rentetan tembakan dan bom terus dan ulang berulang mengusir kami dari rumah dan gubuk kami di desa-desa kami. Kami berusaha mematuhi himbauan pemerintah kembali ke desa, tetapi para teroris mengusir kami, terus mengusir kami. Kami bolak balik tertatih-tatih, menjadi pengungsi selamanya? Tetesan airmata dan darah mewarnai perjalanan hidup yang suram. Tak kuat lagi kami berteriak, suara kami telah serak, kaki kami telah gontai, dan sedikit waktu lagi kami akan diusung ke panggung pembantaian oleh para Teroris Jamaah Islamiah.

USULAN SOLUSI MENGHENTIKAN TRAGEDI KEMANUSIAAN YANG PANJANG DI POSO.

1 Poso tidak memerlukan manajemen konflik. Yang dibutuhkan adalah ketegasan dan konsistensi komitmen Pemerintah secara transparan untuk mengamankan Poso, sambil menangkap dan mengadili para Teroris Jamaah Islamiah.

2 Sudah saatnya PBB (setelah 5 tahun Poso berdarah) melirik ke Poso yang dikategorikan sebagai sarang paling nyaman bagi para teroris kakap yang melarikan diri dari Jawa, Moro, Afganistan; Yang kemudian menghancurkan tatanan kehidupan dan persatuan masyarakat di sini. Teroris adalah musuh masyarakat International.

3 Diperlukan tekanan Lembaga Internasional yang berkompeten terhadap Pemerintah RI, bagi terbangunnya kembali keamanan dan kehidupan di bumi Sintuwu Marorso Poso.

POSO WATCH NETWORK

Received from malukuwashdc via MASARIKU NETWORK
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044