The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Masariku Network


Masariku Network, 27 November 2003

Masariku Update - Silaturahmi dengan Polpoke dan Atamimi

Dear All,

Situasi silaturahmi dalam perayaan idulfitri hari kedua tetap berada dalam suasana yang tenang dan damai. Interaksi warga Kristen dan Muslim dalam dinamika silaturasmi berlangsung dimana-mana. Pagi tadi warga Negeri Galala - Hative Kecil, Lata, dan Halong menuju wilayah Lei Hitu - Khususnya di negeri Hitu - untuk bersilaturahmi dengan saudara-saudara Muslim mereka yang terikat dalam hubungan pela. Sementara itu di kediaman gubernur Maluku berlangsung pertemuan tokoh-tokoh agama dan organisasi kepemudaan dengan Nurcholis Majid. Pertemuan dimulai jam 10.00 WIT sampai jam 12.00 WIT sebelum Cak Nur menuju airport untuk meninggalkan Ambon. Materi percakapan Cak Nur pagi tadi tak banyak berbeda dengan penyampaiannya dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh organisasi pemuda malam sebelumnya di Hotel Amans. Selepas pertemuan dengan Cak Nur kami diminta menemani Ketua Sinode GPM beserta isterinya dan Sekretaris Umum GPM untuk bersilahturahmi ke kediaman Ustad Moh. Atamimi, di kawasan Air Kuning negeri

Batu Merah. Percakapan dengan Atamimi ternyata membuahkan beberapa kesepakatan kerja sama antara Fakiltas Teologia UKIM dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri yang dipimpin Atamimi. Diantaranya Atamimi menyepakati permintaan Ibu Hendriks sebagai dekan Fak. Teologia UKIM untuk menyediakan tenaga pengajar Islamologi dari STAIN, yang bisa dipakai untuk membantu mengajarkan mata kuliah tersebut di Fak Teologia UKIM. Permintaaan ini disetujui Atamimi, dan sebaliknya Atamimi juga mengusulkan hal yang sama untuk diberlakukan di STAIN Ambon. Bahkan lebih jauh Atamimi mengusulkan untuk mengirim mahasiswa Fak Teologia UKIM untuk melanjutkan program magister dalam bidang Islam di kampus STAIN. Menurut Atamimi adalah jauh lebih baik untuk memahami secara langsung baik Islam maupun Kristen dari para pemeluknya sendiri. Ketimbang dari seorang Islam yang ahli Kristen, tetapi yang menafsirkan kekristenan menurut perspektifnya sebagai Muslim. Selanjutnya menurut Atamimi konsep jihad yang harus dikembangkan saat ini adalah berjihad dengan pena. Jelasnya bagaimana meningkatkan sumber daya manusia Maluku melalui pendidikan, setelah kita kehilangan satu generasi akibat konflik yang disebabkan oleh provokasi orang-orang yang datang dari luar. Dalam percakapan selanjutnya Atamimi dengan terbuka menyatakan apresiasinya terhadap pendekatan anti kekerasan yang dikembangkan Pdt.Hendriks sebagai ketua Sinode GPM. Bahkan ia mengaku sangat terkesan dengan sikap protes yang disampaiakan Pdt. Hendriks dengan cara duduk bersila di halaman kantor gubernur Maluku, ketika terjadi peledakan KM. California di tahun 2001. Percakapan kami kemudian diakhiri dengan kesepakatan untuk mengkondisikan beberapa pertemuan terbatas antara UKIM dan STAIN untuk mematangkan gagasan-gagasan yang dibicarakan.

Dari Atamimi kami mengunjungi Ustad Abdul Wahab Polpoke di daerah Ponegoro Dalam. Bersama isterinya ustad Polpoke menyambut kami dengan gembira di rumahnya yang cukup kecil, dan terletak pada sebuah gang sempit yang berdempetan dengan rumah tetangga lainnya. Percakapan dengan Polpoke lebih banyak diwarnai dengan mengnang kembali berbagai bentuk perjuangan bersama yang dilakukan untuk menghentikan konflik dan membangun perdamaian di Maluku. Secara panjang lebar Polpoke bercerita tentang bagaimana dirinya terancam ketika mengahdiri Malino II, dan menyatakan perlawanan terbuka terhadap Jafar Umar Thalib dan Laskar Jihad-nya. Dengan gamblang ia menceritakan bagaimana ia mengahadapi berbagai ancaman, fitnahan, dan bahkan percobaan untuk membunuhnya. Baik yang dilakukan oleh Laskar Jihad, tetapi juga yang dilakukan oleh kelompok Muslim Lokal yang berafiliasi ke LJ. Ia bahkan sempat dipanggil dengan sebutan 'Pendeta Polpoke'. Selanjutnya menurut Polpoke ia kemudian dilengserkan secara licik dari jabatannya sebagai ketua MUI ketika ia menolak untuk memberikan dukungan politik terhadap salah seorang kandidat gubernur Maluku. Dalam percakapan panjang dengannya terkesan ia merasa kecewa dengan sikap kebanyakan tokoh Muslim maupun pejabat Maluku saat ini yang terjebak politik uang dan jabatan, sehingga melupakan perjuangan terhadap kesejahteraan umat. Bahkan dengan terbuka ia menyatakan kekecewaannya tentang sekian banyak janji kosong yang diberikan padanya disaat ia memperjuangkan penghentian konflik dulu. sekalipun demikian lanjutnya, banyak diantara mereka yang memfitnah dan mengancamnya telah datang kemudian dan memohon maaf darinya. Satu sikap yang selalu dipegang secara konsisten olehnya dalam menghadapi semua perjuangan pengehentian konflik dan membangun perdamaian adalah 'ketulusan'. Diakhir percakapan Polpoke dan isterinya kemudian mengantarkan kami sampai ke ujung gang di depan rumahnya, sebelum kami meninggalkannya.

Ada rasa haru yang tertinggal menemuinya didalam kepolosan dan kesederhanaan seorang ustad senior yang terkesan dilupakan begitu saja, setelah sekian banyak orang menikmati hasil dari keterlibatannya dalam perjuangannya mendatangkan perdamaian. Satu pernyataan menarik untuk direnungkan dalam percakapan dengannya adalah ketika ia mengatakan bahwa sikap keberagamaan Islam yang militan diakibatkan karena umat terjebak dalam kemiskinan dan kebodohan. Disatu pihak mereka tak sadar bahwa mereka bodoh, dan dilain pihak mereka menganut sikap instant untuk berusaha keluar dari kemiskinan. Ah Ustad, bukan saja Islam yang demikian, tetapi kebanyakan umat Kristen juga berada dalam kondisi yang sama di negeri ini.

MASARIKU NETWORK AMBON
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044